Purana adalah sejarah kuno yang berasal dari kata pura + ana menjadi kata Purana.
Jadi purana berarti sejarah kuno yang berisikan tentang :
Jadi purana berarti sejarah kuno yang berisikan tentang :
- Kisah para dewa, rsi kuno dan raja-raja seperti halnya :
- Purana juga berarti ceritra kuno, pencerita sejarah, koleksi cerita.
- Sarga (istilah ciptaan alam semesta yang pertama/yang sangat halus),
- Pratisarga (penghancuran dan penciptaan kembali alam semesta),
- Manvantara (masa dan perubahan Manu-Manu pada setiap masa),
- Vamsa (cerita dinasti raja-raja yang berkuasa di bumi,
- Vamsanucarita (dinasti raja-raja & Ṛṣi-Ṛṣi dan raja yang akan datang).
Ditulis diatas daun lontar menjadi pedoman untuk kelanjutan dari pangemong dan pangempon pura itu.Dalam purana tercatat nama leluhur warga yang merintis keberadaan sejarah pura. Purana pun disimpan di pura yang biasanya dapat digunakan sebagai sumber dari pedoman dalam penulisan artikel.
Dan juga ditambahkan dalam forum diskusi jaringan hindu nusantara tentang "Weda Sumber Ajaran Agama Hindu" (ref), Purana juga merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang menyangkut penciptaan dunia dan silsilah para raja yang memerintah di dunia, juga mengenai silsilah dewa-dewa dan bhatara,
cerita mengenai silsilah keturunaan dan perkembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa serta memuat cerita-cerita yang menggambarkan pembuktian-pembuktian hukum yang pernah dijalankan.Selain itu Kitab Purana juga memuat pokok-pokok pemikiran yang menguraikan tentang cerita kejadian alam semesta, doa-doa dan mantra untuk sembahyang, cara melakukan puasa, tata cara upacara keagamaan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara melakukan tirta yatra atau berziarah ke tempat-tempat suci.
Dan yang terpenting dari kitab-kitab Purana ini memuat pokok-pokok ajaran mengenai Theisme (KeTuhanan) yang dianut menurut berbagai madzab Hindu. Adapun kitab-kitab Purana itu terdiri dari :
- Bhawisya Purana | berkaitan dengan sorga dan berkah.
- Wamana Purana | juga disebutkan :
- Dosa yang paling berat juga adalah menghina para dewa, kitab veda atau kaum Brahmana, tidak menaruh hormat pada kitab-kitab purana, membenci guru (guru) dan mengganggu yajna seperti yang ditanyakan Dewi Sukesi pada zaman dahulu kepada para rsi dimana juga disebutkan bahwa :
- Mereka yang menghancurkan kuil-kuil, sumur atau kolam ditakdirkan untuk menderita di neraka.
- Sehingga dalam menimbun sumur misalnya hendaknya dibuatkan tetandingan banten yadnya menimbun sumur berupa sebuah daksina dll
- Brahma Purana; berkaitan tentang penciptaan Brahma
- Wisnu Purana; menceritakan tentang lahirnya Dewa Wisnu.
- Narada Purana
- Bhagawata Purana; pencerahan spiritual
- Garuda Purana; juga diuraikan
- perwujudan Dewa Indra pernah menjadi seorang pendeta untuk mengalahkan Raja Detya Bali.
- Kisah permata Balasura.
- Padma Purana, menceritakan perihal :
- Nisada, kisah seorang pemburu kadang – kadang disebut Pulinda dan Sabara.
- Kisah Dewa Indra dan Dewi Saci (Ref) yang sedang menikmati keindahan alam dengan berkeliling di angkasa menaiki Airawata:
- Terlahirnya Jalandara, seorang ksatria hebat namun dipengaruhi oleh sifat Kala Rahu.
- Dengan ketekunan sembahyang, maka disana akan ada kejayaan
- dll
- Waraha Purana; sattvika purana yang lebih mengagungkan inkarnasi Visnu.
- Matsya Purana; mengisahkan tentang Matsya Awatara yang berwujud ikan raksasa pada saat air bah.
- Kurma Purana, mengisahkan tentang kurma awatara dll.
- Lingga Purana | tentang siwa lingga simbol Dewa Siwa pada Lingga Yoni dalam percakapan antara Rsi Suta dan para Rsi yang lainnya.
- Siwa Purana | diberikan oleh Dewa Siwa sendiri sebagai purana yang penuh berkah, juga diceritakan mitologi tentang putra-putranya, cerita tentang Banasura sebagai keturunan Raja Bali dll.
- Skanda Purana | dalam sinopsisnya diceritakan perjuangan Skanda melawan raksasa Taraka.
- Agni Purana | disusun oleh Dewi / Hyang Agni sendiri, kemudian menurunkan ajaran ini kepada Rsi Vasistha sebagai salah satu Sapta Rsi.
- Lontar Markandeya Purana | menceritakan tentang asal usul sang MahaRsi dan perjalanan beliau dalam berdharmayatra yang bertujuan untuk meningkatkan kesucian pribadi dan memperkuat keimanan kepada Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.
-
Dewa Brahma membagi setengah dirinya dalam menciptakan Dewi Saraswati sebagai ardhanareswari.
Demikian penjelasan tentang purana.
Beberapa purana disebutkan sebagai berikut :
- Asal kata purana yang sebagaimana dijelaskan tersebut diatas bersumber dari penjelasan Putra Devata perihal analisis nilai dalam purana sebagai media pendidikan agama hindu di lingkungan keluarga yang setiap cerita Purana intinya disebutkan mengandung ajaran agama.
- Makna Penggambaran Dewi Saraswati, Tubuh dan busana putih bersih dan berkilauan. Didalam Brahmavaivarta Purana dinyatakan bahwa warna putih merupakan simbolis dari salah satu Tri Guna
- Bhagavata Purana 3.13.14 -16 bahwasanya di dalam 1 Kalpa, akan tercipta 14 generasi manusia (Manu) ......
- Dalam Purana Bali Dwipa, Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama yaitu pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka.
- Purana Dewa Tatwa berisikan teks / sastra kuno yang berisikan kisah perjalanan Hyang Aji Pasupati sampai ke tanah Panjang Jawa dengan membawa seorang calon raja dan 7 pengikut putra darma yang akhirnya seluruh putranya berparhyangan atau menetap di Bali.
***