Guru

Guru adalah penuntun dan panutan yang berkewajiban untuk membimbing, menuntun dan mendidik dalam hal pengetahuan dan pendidikan agar seseorang memperoleh kemajuan sehingga demikian disebutkan,
Sehingga dalam ajaran guru sususra disebutkan perlunya memiliki rasa untuk :
    • Guru Bhakti, sujud bakti terhadap Guru 
    • Asewaka Guru, mengabdi kepada Guru
Dalam ilmu tentang akhlak dikatakan bahwa :
Negara atau suatu bangsa bisa runtuh karena pejabat dan sebagian rakyatnya berperilaku tidak bermoral inilah yang harus dipahami seorang guru pada saat sekarang ini. 
Maka dari itu juga, seseorang berkewajiban untuk mendengarkan atau memperhatikan ucapan-ucapan Guru dengan baik, sebagai suatu bagian dari dharma, himpunan dari semua kebajikan dan kewajiban suci.
Dan hendaknya seorang juga dikatakan jangan menjadi alpaka guru dengan melalaikan kewajiban kedua orang tuanya dan ajaran dari guru susrusa ini.
Karena pada saatnya nanti disebutkan bahwa para bhuta seperti halnya Sang Bhuta Mandar dan Sang Bhuta Mandir akan menghukum atma wong alpaka guru ini.
Sebagai tambahan umatsedharma, dalam catur guru disebutkan bahwa seorang guru dalam bahasa sansekerta diartikan sebagai berat, besar, kuat, luas, panjang, penting, sulit, jalan yang sulit, mulia, terhormat, tersayang, agung,sangat kuasa, orang tua (bapak-ibu) dan yang memberikan pendidikan dalam istilah lainnya disebutkan sebagai berikut :
  • Àcàrya, ("dang acarya wrddha pandita"; sulinggih)
  • Adhyàpaka, 
  • Upàdhyàyamemberikan pengetahuan duniawi pada putra-putrinya.
  • dan Siva, yang memberikan keberuntungan atau kerahayuan.
Oleh karena itu, di Bali para panditapun disebut Siva oleh para Sisyanya,
(yang dalam Tri Sadhaka, disebutkan sebagai penuntun umat dalam mengembangkan pembinaan kehidupan alam dan manusia secara seimbang.)
Dalam pengertian yang lebih luas, guru juga mendidik pribadi, yang mencurahkan ilmu pengetahuan sucinya dan yang membebaskan siswanya dari lembah penderitaan serta yang membimbing untuk mencapai moksa sebagaimana tersebut pada Gurustotra 1.

Pengertian tentang guru, terutama penghormatan yang patut diberikan kepada ibu-bapa dan guru yang mendidik secara terinci dijelaskan dalam lontar Pañcasiksa sebagai tuntunan untuk menjadi orang "Sadhu" disebutkan sebagai berikut :
"Guru ngaranya, wwang awreddha, tapowreddha,
jñànawreddha.Wwang awreddha ng. sang matuha
matuha ring wayah, kadyangganing bapa, ibu.
Pengajian, nguniweh sang sumangàskàra rikita.
Tapowreddha ng. sang matuha ring brata, Jñàna-
wreddha ng. sang matuha rting aji" .
Artinya:
(Yang disebut guru yaitu orang yang sudah Awreddha, Tapo-wreddha, Jñànawreddha. 
Orang Awreddha, orang yang sudah lanjut usianya seperti bapa, ibu, orang yang mendidik (mengajar/Pengajian), 
lebih-lebih orang yang mentasbihkan (mensucikan/sumangàskàra) engkau. 
Tapowreddha disebut bagi orang matang di dalam pelaksanaan brata.Jñànawreddha yaitu orang yang ahli di dalam ilmu pengetahuan (spiritual). 
Demikian sepintas tentang pengertian guru, selanjutnya bila kita meninjau tentang jenis-jenis yang disebut guru atau yang berfungsi sebagai guru, maka sebagai guru tertinggi dari alam semesta ini tidak lain yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kitab Sanghyang Siksakanda Ng Karesian, kita juga memperoleh peroleh keterangan bahwa yang disebut guru tidak harus dari golongan brahmana saja, tetapi lebih mengacu kepada tempat dimana ia mendapatkan pengetahuan.
  • Guru Manusa yaitu guru tempat orang banyak bertanya.
  • Guru Nista adalah segala perbuatan laknat yang tidak boleh dijadikan contoh.
  • Guru Panggung adalah pengetahuan yang diperoleh setelah kita menonton wayang atau mendengarkan juru pantun,
  • Guru Wreti adalah pengetahuan yang diperoleh karena memperhatikan/melihat atau memahami oleh rasa sendiri terhadap hasil pekerjaan besar seperti ukir-ukiran, lukisan yang tanpa memperoleh penjelasan dari pembuatnya.
  • Guru Rare adalah mendapatkan ilmu pengetahuan dari anak muda.
  • Guru Kaki adalah pelajaran yang diperoleh dari kakek/nenek atau seorang yang lebih tua.
  • Guru Kamulan adalah pengetahuan yang diperoleh dari ayah/ibu. 
Dan sebagai renungan :
Pemberian pengetahuan yang tulus ikhlas oleh seorang guru akan selalu dikenang oleh muridnya. 
***