Sadhu adalah mereka yang telah mengabdikan hidupnya di bidang kebenaran dan kesucian. Oleh karena itu sebagaimana dijelaskan dalam kutipan artikel Reorientasi dan Revitalisasi Sejarah Pemikiran Hindu,
- bagi seorang sadhu agar dapat menghindari angan-angan pikiran dan kecenderungan menafsirkan aspek-aspek ajaran agama Hindu menurut selera kita masing-masing, yang berpotensi besar untuk salah,
- maka pedoman baku yang harus diikuti dalam melakukan reorientasi dan revitalisasi harus tetap berdasarkan sastra, guru dan sadhu. Sastra yang dimaksudkan berasal dari kesusastraan Weda sebagai sumber acuan bagi para sadhu.
- Sarasamusccaya, kitab suci sebagai tuntunan bagi mereka yang sudah melewati Grehasta Asrama
- Slokantara, teks Majapahit akhir berisikan tentang etika, susila dan moralitas menjadi orang suci.
- Agastia parwa
- Siwasasana, lontar kesulinggihan di Bali.
- Wratisasana, Naskah tradisional bali.
- Silakrama, proses pembelajaran khusus bagi calon pendeta yang hendak menerjunkan diri dalam hidup keagamaan.
- Pancasiksa, cara tepat dalam pengucapan mantra yang dalam wedangga disebutkan isinya memuat petunjuk-petunjuk.
***