Slokantara

Kata Slokantara berasal dari kata sloka dan antara, yang dimaknai “untaian sloka-sloka”, sama dengan kata “Nusantara” yang berarti “untaian pulau-pulau”.

Slokantara sebagai salah satu lontar tentang etika dan susila dalam agama Hindu disebutkan sebagai tuntunan bagi mereka para sadhu yang mengabdikan hidupnya di bidang kebenaran dan kesucian.
Susunan Kitab dan isi Slokantara disebutkan oleh Nova Heri Pratama Blogger identik dengan Kitab Wrespatitattwa. Syair – syairnya berbahasa Sansekerta yang jumlahnya 84 buah yang disertakan salinannya dalam bahasa jawa kuna.
Teks ini diyakini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, diperkirakan pada zaman Majapahit akhir, yakni setelah Pustaka Suci Sarasamuccaya dan Nitisastra, mengingat isi dari Teks Slokantara memiliki banyak persamaan slokanya dengan kedua pustaka suci tersebut, 
  • Pada tahun 1961, Teks Slokantara diputuskan dalam Piagam (Piagem) Campuan sebagai salah satu Pustaka Suci Smerti.
Sebagai bagian dari Weda, Teks Slokantara memiliki ekualitas subtansial dengan nilai-nilai Weda pada umumnya, termasuk nilai-nilai moral sebagaimana disebutkan beberapa istilah dalam artikel pusporenanjoyoblog, Nilai-Nilai Moral dalam Teks Slokantara seperti halnya diuraikan :
  • Kitab Suci memiliki peranan fundamental dalam kehidupan manusia. Dari sanalah perihal tatanan tingkah laku, moralitas, pertanyaan-pertanyaan metafisik manusia tentang eksistensi alam, manusia dan Tuhan dijabarkan. Karenanya, 
    • keberadaan kesusastraan (termasuk kitab suci) dianggap sangat penting dibandingkan dengan peninggalan yang lain (Soebadio, 1991:1) 
    • dan kitab Weda disebutkan merupakan kebenaran abadi yang diwahyukan Tuhan.
  • Moral | sebagai kebiasaan dalam bertingkah laku yang baik, susila.
  • Moralitas berarti yang mengenai kesusilaan (kesopanan, sopan-santun, keadaban). 
  • Orang yang susila yaitu orang yang baik budi bahasanya.
  • Nilai-nilai Moral dalam Teks Slokantara diantaranya :
    • Slokantara (Sloka 2), berkaitan dengan Satyam | Yang melakukan seratus yajna dikalahkan pahalanya oleh yang mempunyai putera, walaupun seorang, asal saja putera itu saleh dan pandai.
    • Sloka 3 | orang suci harus tidak berdusta, dalam sumpah maupun kata-kata. Itulah yang harus dilaksanakan.
Selain hal tersebut diatas sebagai tambahan, beberapa kutipan sloka dari Slokantara ini disebutkan sebagai berikut :
  • Slokantara, Sloka nomor 2,4,5 juga berkaitan dengan dana punia, oleh para dermawan kepada yang membutuhkan.
  • Slokantara 29 oleh agussedana dalam artikel blognya disebutkan bahwa manusia yang memiliki ilmu pengetahuan akan terbebas dari kegelapan kehidupan.
  • Dalam kitab Slokantara 25 (51) menyebutkan;
  • Paro'pi hitawam bandhurbandurapyahitah parah,
    ahito dehajo wyadhir hitamaranyamausadham.

    Artinya dalam kutipan Hindu di Fb yaitu :
    Walau orang lain tetapi bermaksud baik adalah keluarga (Nyama). 
  • dll
***