- Menyama Braya sebagai konsep ideal hidup bermasyarakat di Bali.
- Saudara kandung yaitu mereka akan hadir bersama di setiap acara suka ataupun duka.
- Krama Tamiu yaitu orang-orang atau warga pendatang yang hadir di Bali.
- Semeton sebagai jalinan kekerabatan;
- Nyame dauh tukad, nyame selam dll.
Dalam kitab Slokantara 25 (51) menyebutkan;
Paro'pi hitawam bandhurbandurapyahitah parah,ahito dehajo wyadhir hitamaranyamausadham.
Artinya :
Walau orang lain tetapi bermaksud baik adalah keluarga. Walau keluarga tetapi kalau bermaksud jahat adalah orang lain.
Seperti halnya penyakit,
walaupun timbul dari diri sendiri tidaklah menyenangkan, sedangkan daun obat-obatan walaupun dari hutan asalnya, sangatlah dihargai.
Maksudnya,
walaupun seseorang itu adalah orang asing bagi kita, tetapi jika ia selalu membahagiakan kita, ia dapat dianggap sebagai keluarga.
Sebaliknya, walaupun ia itu masih keluarga, tetapi selalu menyakiti kita dan tidak pernah memberi kelegaan hati, ia dapat dianggap sebagai orang asing.
Seperti halnya penyakit yang meskipun berasal dari diri sendiri tetapi ternyata sangat membahayakan kita, anggaplah ia musuh.
Di samping itu obat-obatan yang bisa meringankan dan malah menyembuhkan penyakit itu, walaupun ia berasal dari hutan belantara, obat itu harus dicari, dipilih, dan dibawa pulang.
Adakah hal yang menyamai perihal ini? Ada yaitu dalam epos Ramayana;
Demikianlah, walaupun saudara ataupun keluarga sendiri yang bermaksud membunuh kita, dengan tegas dapat dianggap musuh;
sedangkan mereka yang masih asing tetapi bila menyelamatkan kita, dapatlah mereka itu dianggap keluarga dan saudara.
Demikianlah ucapan pustaka suci Slokantara
Saudara bisa menjadi musuh, dan teman bisa berubah menjadi saudara.
Maka dari itu sebagaimana dalam menjalin hubungan sebagaimana disebutkan diantaranya :
- Salunglung sebayantaka menjadi falsafah yaitu perasaan senasib sepenanggungan.
- Tat Twam Asi sebagai ajaran ini merupakan dasar utama bagi kita untuk dapat mewujudkan masyarakat yang damai (santhi) yang patut kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta hubungan yang harmonis diantara kita.
- Dimana saling asah, asih dan asuh sebagai ciri kas dalam jalinan persaudaraan.
***