Santi (Shanti; Santhi; Santih) adalah kedamaian sebagai harapan kita semua yang dalam kata paramasanti disebutkan dengan ucapan "Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om", yang artinya : Semoga damai,
- damai di hati,
- damai di dunia,
- damai selama-lamanya.
Hidup damai dalam keberagaman multikultural masyarakat yang ada dengan suasana penuh kebahagiaan dalam persaudaraan yang sejati;
Itulah salah satu disebutkan pentingnya mengetahui budaya yang berlaku secara umum di masyarakat.Dan dengan ucapan kata "santi" tersebut dalam setiap menghakiri sesuatu atau akhir dari setiap pertemuan, dalam mantra sembahyang sehari - hari yang dalam kutipannya disebutkan sebagai berikut :
- ".................., Om ksama swamàm jagadnàtha, sarwa pàpà hitankarah, sarwa karya sidham dehi, pranamya sùryeswaram. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om"
- "................ , hamba sujud kepadaMu, anugrahilah hamba dengan keberhasilan atas semua karya, damailah alam semesta ini".
Dengan semakin banyaknya orang-orang yang mencari kedamaian perasaan dan juga dengan mempelajari sastra khususnya sastra Bali baik secara pribadi maupun dengan wadah sekaa pasantian yang dalam pelestariannya disebutkan dalam sebuah karya Thesis Program Pascasarjana Udayana tentang "Pemertahanan Bahasa Bali Dalam Masyarakat Multikultural Di Kota Denpasar" yang dalam kutipan Bab V disebutkan pasantian dengan tradisi nyastra yaitu suatu tradisi Bali,
- mlajah sambilang magending,
- magending sambilang mlajah.
- belajar sambil bernyanyi,
- bernyanyi sambil belajar.
Hal tersebut mengandung makna bahwa nilai-nilai kehidupan dapat diungkapkan melalui nyanyian dan dengan bernyanyi orang merasa dirinya terhibur serta dapat memahami nilai-nilai kehidupan, sekaligus nilai-nilai tersebut memotivasi dirinya untuk berbuat yang lebih baik dalam kedamaian hidup bermasyarakat.
***