Kata tat twam asi berasal dari kata sanskerta, yang terdiri dari kata
- “Tat”= itu/dia,
- “Twam”= engkau,
- dan”Asi”= adalah.
Dia adalah engkau/kamu.Sedangkan dalam filsafat Hindu “Tat Twam Asi” dijelaskan sebagai ajaran kesusilaan yang tanpa batas, dan identik dengan ajaran kemanusiaan (Humanisme).
Kitab Brhad Aranyaka Upanisad menyebutkan sebagai berikut
“Aham Brahma Asmi”
artinya aku adalah Brahman.
Ajaran ini merupakan dasar utama bagi kita untuk dapat mewujudkan masyarakat yang damai (santhi) yang patut kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta hubungan yang harmonis diantara kita.
Bila kita sungguh-sungguh dapat memahami dan menerapkannya maka dalam diri kita akan muncul sikap cinta kasih terhadap semua ciptaan-Nya.
Seperti halnya,
"menyayangi orang lain sebagaimana halnya menyayangi diri kita sendiri"
merupakan salah satu bentuk pengamalan dari ajaran ini, demikian disebutkan Tat Twam Asi yang dikutip dari artikel susila dalam berita terkini.Namun ada pula disebutkan bahwa Tat Twam Asi (Ia adalah engkau) sangat berkaitan dengan susila yang dalam babad bali disebutkan mengandung makna bahwa :
Hidup segala makhluk sama, menolong orang lain berarti menolong diri kita sendiri,
dan sebaliknya menyakiti orang lain berarti pula menyakiti diri kita sendiri.
Sehingga jiwa sosial demikian perlu diresapi sebagai sinar tuntunan kesucian Tuhan dan sama sekali bukan atas dasar pamrih kebendaan.
***