Prilaku-prilaku lawan yang memiliki sifat sad ripu sehingga perlu ditaklukan dan dinetralisir.Seperti halnya dalam filosofi penggunaan tamiang sebagai simbol pelindung yang berasal dari pancaran kekuatan Dewata Nawa Sanga yang sebagaimana disebutkan bahwa :
- Dengan memiliki pertahanan seperti itu umat diharapkan mampu menghadapi kegelapan, kebodohan dan musuh-musuh yang ada dalam diri ataupun dari luar.
- Dengan mampu memerangi musuh-musuh yang bersumber dari dalam diri, maupun tekanan eksternal yang ingin merusak nilai-nilai kesucian, umat diharapkan dapat mencapai jagadhita.
Tanpa musuh, hidup ini menjadi begitu sepi dan sebaiknya, musuh membuat, hidup menjadi bergairah sebagaimana dikisahkan dalam perang Bharathayudha sebagai pedoman / filsafat atas kemenangan dharma melawan sifat adharma atau asubha karma.Cerita ini memberi kita inspirasi bahwa,
makna hidup ini sepenuhnya terletak pada,seberapa kuat bertahan dari gempuran musuh danseberapa banyak musuh yang dapat ditundukkan, bahkanseberapa banyak musuh yang dapat diciptakan.
Ibaratnya seperti melawan virus corona sebagai musuh manusia yang mematikan.
Dalam mengambil HIKMAH POSITIF VIRUS CORONA dimana dikatakan :
Waktu yang semakin banyak / senggang, kini diperkuat dengan menjalankan ibadah
Waktu juga akan membuktikan apa yang benar.
Keramaian dan hiruk pikuk berubah menjadi senyap.Rasa takut dengan penyebaran / penularan virus, berhasil membuat kita berdiam diri di rumah.
Masyarakat yang sibuk & tidak punya waktu, berubah menjadi banyak waktu dan berangsur tenang / damai.
Manusia akhirnya menundukkan kepala dan makin sadar bahwa kita bukan apa2.. bayangkan :Umat manusia akhirnya sekali lagi merasakan Kekuatan Alam yang meluas ke segenap penjuru dunia.
Dunia dengan manusianya yang merasa paling hebat dibanding makluk lain , ternyata dibuat tidak berkutik oleh makluk yang amat sangat kecil..bahkan tdk bisa terlihat dengan kasat mata.
Akan semakin sedikit orang berada di jalanan. Hanya ada beberapa mobil yang berseliweran.Kehidupan keluarga semakin hangat, harmonis dan ramah serta akrab karena hati manusia semakin tenang.
Udara semakin segar. Kabut hilang.
Langit semakin cerah.
Matahari semakin cerah.
Orang yang belum membaca selama bertahun-tahun akhirnya meraih buku di rumah.Anak-anak yang tidak tahu bagaimana menghormati orang tua juga mulai berbakti.
Orang tua yang tidak berkomunikasi dengan anak-anak mereka serta pasangan yang telah tidak berbicara satu sama lain kini mulai membuka percakapan.
Waktu yang semakin banyak / senggang, kini diperkuat dengan menjalankan ibadah
- Virus ini mengajarkan manusia pelajaran yang jelas dan mendalam.
- Virus ini mendatangkan rasa kagum.
- Virus ini juga mengajari kita apa yang disebut *"Saat-saat yang berkesan".*
- Virus ini juga membuat kita merasakan cinta sejati di bumi.
- Virus ini membuat kita secara bertahap jatuh cinta pada:
Kita benar-benar harus berterima kasih atas "Musuh ini".Gaung Perilaku hidup bersih & sehat semakin menggaung dengan sendirinya
Manusia membutuhkan "musuh" untuk memberinya “Pengingat dan memberi mereka Pemberdayaan "
Virus ini mungkin tidak akan pergi dengan segera. Ia perlu melihat tertanamnya kembali kebiasaan baik manusia. Tapi virus ini juga tidak akan terus mengamuk. Cinta manusia yang terus membesar akan memberikan lebih banyak kekuatan untuk pada akhirnya akan membuat virus menjauh.Waktu akan memberi tahu kita segalanya.
Waktu juga akan membuktikan apa yang benar.
Virus mengingatkan kita bahwa ada Yang Maha Kuasa.
*Dan manusia hanyalah mahlukNya yang lemah & tak berdaya*🤝🏻🌹🙏
Dan sebagai renungan :
- Musuh Wenang Linyokin, ibarat kita tidak perlu jujur kepada perampok.
***