Jnana Marga adalah jalan menuju Yang Maha Kuasa dengan menggunakan sarana belajar;
- Pikiran ("idep"; Tri Pramana), dan
- logika untuk mengkaji “keberadaan sesuatu” baik kongkrit (fisis) maupun abstrak (metafisis)
- dalam bidang ilmu pengetahuan untuk peningkatan kualitas diri.
- agar masyarakat terhindar dari kesengsaraan hidup,
- atau tahu tentang suka duka kehidupan di dunia ini.
- ilmu pengetahuan,
- pikiran, yaitu dengan sikap Jnana Mudra untuk mendapatkan keheningan bathin.
- kesadaran.
Dengan merangkum arti kata itu disimpulkan bahwa Jnana Marga adalah jalan menuju Hyang Widhi dengan langkah - langkah pokoknya melalui kecerdasan untuk selalu dapat :
- Meningkatkan pengetahuan, baik pengetahuan secara umum maupun pengetahuan tentang ke-Tuhanan.
- Mengamalkan pengetahuan itu bagi kesejahteraan umat manusia dan kelestarian alam semesta
- dengan pengetahuan umum dan
- pengetahuan tentang ke-Tuhanan
- yang diperoleh dari pendidikan
- baik formal maupun
- non formal.
Brahmacari sebagai orang yang berpengetahuan cukup disebut sebagai “dyatmika” seterusnya ia akan menjadi “widya” artinya bijaksana. Pandita sering disebut sebagai “Wiku” asalnya dari kata “wikan” artinya pandai.
Jadi, Pandita (Wiku) semestinya pandai (wikan) oleh karenanya beliau diharapkan mempunyai kebijaksanaan yang tinggi (wiweka).
Hakekat kebijaksanaan yaitu dengan mengetahui,
- apa itu “dharma” kebaikan, dan
- apa itu “adharma” sesuatu yang patut dihindari
- seperti halnya kebingungan yang bersumber dari berantha jnana
Sehingga setiap orang menyadari hakekat ketuhanan dalam dirinya yang dalam Lontar Wrhaspati Tattwa juga disebutkan dengan jalan Jñanā bhyudreka yaitu dengan mempelajari segala tattwa.
***