- Meningkatkan keimanan / Sraddha bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Penyucian batin, menjalankan kehidupan bajik, penuh dengan kasih sayang, harmoni dan pelayanan tanpa pamrih.
Dalam dunia spiritual dikatakan bahwa sejatinya kitab suci adalah sabda Tuhan. Dengan membaca kitab-kitab suci tersebut, Tuhan yang ada di dalam hati akan membimbing anda sehingga anda bertemu dengan seorang guru spiritual.
Seperti halnya pada zaman dahulu disebutkan bahwa :Wrhaspati Tattwa berisikan dialog antara seorang guru spiritual yaitu Sanghyang Iswara dengan seorang sisia (murid) spiritual yaitu Bhagawan Wrhaspati.
Sehingga buku / lontar itu juga bisa disebut sebagai guru, karena buku itu memberikan pengetahuan.
- Guru berarti penuntun yang dapat dijadikan sebagai panutan.
- Spiritual artinya inspirasi tentang kebenaran keagamaan dan kerohanian.
Sehingga pekerjaan guru spiritual dan seorang wiku adalah untuk mencerdaskan murid-murid (sisya) dan pengikutnya dengan pengetahuan tentang kebenaran sehingga yang tadinya bodoh menjadi cerdas atau pintar dalam spiritual.
Dan sejatinya semua orang pada mulanya terlahir bodoh dalam belenggu awidya, lalu pengetahuan membuat manusia menjadi pintar dan cerdas.
Melainkan mencerdaskan.
Namun, ada kalanya seorang guru spiritual yang gagal mencerdaskan wawasan para murid dan pengikutnya, mengakibatkan mereka menjadi fanatik dan egois sehingga merasa diri paling benar dan membiarkan sang guru berlaku sekeendak hatinya layaknya Tuhan,
- Dan ajaran spiritual palsu itu dalam sapta petala disebutkan sang jiwa akan terlahir dalam lapisan atala yang menyebabkan kesengsaraan;
- Karena menyimpang dari nilai - nilai moral dan etika untuk mencapai tujuan hidup.
Maka dari itu dalam ajaran yang termasuk ajaran rahasia aja wera disebutkan tidak sembarangan diungkap seperti halnya dalam ajaran aguron-guron;
- Dan itulah disebutkan sehingga seseorang memerlukan seorang guru spiritual atau nabe khusus sebagai syarat penting bagi seorang sadhaka untuk dapat diijinkan memasuki jalan rahasia.
- Dengan pikiran yang bebas dari dualitas, seorang sadhaka akan dapat bergerak dari satu ketidakpuasan menuju ketidakpuasan yang lain.
Misalnya dalam mendalami ajaran shakti yoga dengan energi sangat besar, banyak sekali dikatakan orang yang kemudian terjebak dalam memburu dan mengejar kesaktian dan lupa dengan tujuan sebenarnya yaitu merealisasi pembebasan / kelepasan.
Bahkan ada yang terbalik, malah menyalahgunakan shakti atau energi ini untuk tujuan menyakiti.
Akibatnya kadang di masyarakat, ada sebagian kecil pandangan bahwa spiritual itu identik dengan kesaktian, bahwa semakin sakti seseorang semakin tinggi spiritualnya.
Hal ini jelas sangat salah sebab tingginya tingkat spiritual tidak ada kaitannya dengan kesaktian tapi dengan kebersihan bathin.
Demikian disebutkan beberapa makna dalam pencarian guru spiritual yang dikutip dari berbagai sumber sehingga disebutkan
Jadikanlah pengetahuan itu sebagai acuan bagi logika dalam memahaminya agar dapat meningkatkan keimanan dan kesucian bathin.
- Hanya dengan spiritual anda dapat menikmati indahnya ritual.
- Dengan ilmu Pengetahuan hidup menjadi mudah.
- Dengan seni budaya hidup menjadi indah.
Dan dengan spiritual hidup menjadi semakin terarah dan bermakna.
Semoga hati dan pikiran anda bisa menyatu, sehingga kedamaian, kebahagiaan kesehatan mengalir melimpah selalu menyertai kehidupan anda yg penuh cinta.
Beberapa pendapat dari maha guru spiritual :
- Menurut Rsi Kalidasa dikatakan bahwa proses pengembangan kedewasaan spiritual meliputi latihan diri dan disiplin moral, penyucian batin, menjalankan kehidupan bajik, penuh dengan kasih sayang, harmoni dan pelayanan tanpa pamrih.
***