Kalepasan

Kalepasan adalah penghentian yang sempurna dari semua penderitaan untuk mencapai moksa yaitu suatu keadaan kebahagiaan yang tidak disusul oleh kedukaan.
Moksartham jagadhita ya ca iti dharma, dan hanya atas dasar dharmalah manusia dikatakan akan dapat mencapai kebahagiaan dan kelepasan, lepas dari ikatan duniawi ini dan mencapai moksa yang merupakan tujuan tertinggi umat manusia.
Hidup di dunia ini adalah campuran antara senang dan susah atau suka & duka. Banyak kesenangan dapat dinikmati, banyak pula kesusahan dan sakit yang diderita orang. 
Namun, bila orang dapat menghindarkan diri dari kesusahan dan sakit, maka ia tak dapat menghindarkan diri dari ketuaan dan kematian
Ada tiga macam sakit atau sungkan dalam hidup ini yaitu Adhyātmika, Adhibāutika, dan Adhidāivika. 
  1. Adhyātmika adalah sakit karena sebab-sebab dari dalam badan sendiri seperti kerja alat-alat tubuh yang tidak normal dan gangguan perasaan. 
    • Dengan demikian ia merupakan gangguan perasaan. 
    • Ia merupakan gangguan jasmani dan rohani seperti sakit kepala, takut, marah, dan sebagainya. 
  2. Adhibāutika adalah sakit yang disebabkan oleh faktor luar tubuh, seperti terpukul, kena gigitan nyamuk, dan sebagainya; dan 
  3. Adhidāivika adalah sakit karena tenaga gaib seperti setan, hantu dan lain-lainnya. 
Tidak ada seorang pun yang ingin menderita sakit, semuanya ingin hidup bahagia lepas dari susah dan sakit. 

Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. 
Selama orang masih berbadan lemah, selama itu suka dan duka, sakit dan sehat selalu berdampingan. 
Dengan demikian kita perlu bercita-cita hidup bersenang-senang selalu, cukup hidup biasa-biasa saja dengan berusaha melepaskan penderitaan atas dasar pikiran sehat.
Inilah tujuan terakhir dari hidup kita.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memperingan hidup kita, namun tidak dapat melepaskan kita dari penderitaan sepenuh-penuhnya. 
Selain lontar kamoksan, ajaran kelepasan seperti Sāṁkhya juga dikatakan mengajarkan bahwa cara mencapai kelepasan itu ialah melalui pengetahuan yang benar atas kenyataan dunia ini. 
Tiadanya pengetahuan itulah yang menyebabkan orang menderita.
Dalam banyak hal orang-orang yang tidak punya pengetahuan tentang hukum alam dan hukum kehidupan terbentur pada masalah yang membawanya pada kesedihan. 
Berbeda halnya orang-orang yang berpengetahuan akan menerima dan menikmati kenyataan itu tidak sempurna, maka ia tidak lepas dari penderitaan sepenuhnya. 
Kelepasan itu hanya akan dicapai bila pengetahuan orang akan kenyataan itu sudah sempurna sebagaimana ditambahkan dalam pendidikan agama Hindu & budi pekerti agar disebutkan kita tak hanya bertambah pengetahuannya, tapi juga dapat meningkatkan keterampilan dan semakin mulia kepribadiannya.
***