Sesuau yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata semata seperti dalam kepercayaan dinamisme, sebagai kepercayaan religius paling kuno dimana benda tertentu di anggap memiliki kekuatan misterius.Di Bali, kekuatan gaib itu menurut mereka yang ngiringang dikatakan bersifat niskala, mistik, gaib atau suatu hal atau kegiatan yang berhubungan dengan kekuatan - kekuatan yang berada di luar logika dan pemikiran manusia meliputi semua ruang yang membedakannya adalah frekuensinya besar atau kecil.
Sebab lingkungan alam yang tidak nyata yang bersifat maya tersebut, sesungguhnya tidak beda pula dengan kehidupan di dunia nyata, hanya saja tidak semua orang bisa melihatnya dengan kasat mata.
Seperti keberadaan Tuhan yang disebutkan dalam Lontar Bhuwana Kosa,
Dia ada di mana-mana, Dia gaib, sukar dibayangkan, bagaikan angkasa (ether), dia tak dapat ditangkap oleh akal maupun panca indriya.Namun, walaupun amat gaib, tetapi Tuhan hadir dimana-mana.
Beliau bersifat wyapi-wyapaka, meresapi segalanya.
Tiada suatu tempatpun yang Beliau tiada tempati.
Maha Ada, Wibhu Sakti.
Pada zaman dahulu dalam konsep Siwa Budha, Ida Mpu Kuturan juga disebutkan pernah memberikan sebuah bait suci dimana kegaiban dan keajaiban adalah sifat wujud Tuhan yang kasat mata.
Sebuah kekuatan gaib secara niskala dan spiritual religius seperti tersebut diantaranya dalam menjiwai pelaksanaan upacara yadnya dapat terlihat :Ya iku senguh tanakku sira ta nunggalaken bhuwana ngarania, nihan ta upamanta sira waneh, kalinganya kadyangganing manuk sang manon, mur tan pahelar, meleset tan pacikara, manon ndatanpamata, mangrengo tan patalingan, mangambu tan pagrana, magamelan tan patangan, lumaku tan pasuku, rumasa rasa tan paiden tan paparus ya jana prawriti, tatan panak yaya wrddhi, tan paweteng yaya membekan, tatan pecangkem yaya amangan, tatan pailat yaya mangrasani.Artinya:
Tuhan bagaikan burung terbang dengan tiada bersayap, kian kemari dengan tiada berkepala, melihat tiada dengan bermata, mendengar dengan tiada bertelinga, membaui dengan tiada berhidung, memegang dengan tiada bertangan, bergerak dengan tiada berkaki, merasakan rasa dengan tiada berperasaan, melahirkan dengan tiada bertanda jantan atau betina, tiada bermulut namun ia dapat menikmati, tidak berlidah tetapi dapat merasakan.
- Kekuatan magis aksara wijaksara yang biasanya digunakan sebagai aksara suci dalam kajang pada saat upacara ngaben disebutkan bertujuan untuk menyelamatkan manusia dan habitatnya; menuju jagadhita dan moksa sehingga nantinya dapat bersatu dengan sang pencipta kembali.
- Dalam keyakinan, faktor-faktor gaib yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata semata, Hal mana seseorang menjadi dapat menjadi kesurupan yang menyebabkan pikirannya menjadi tidak seimbang dan bahkan kosong sama sekali untuk kurun waktu tertentu.
- Dll.
"Setelah berhasil dalam tapa dan mendapatkan realisasinya (siddhi mantra = mantra manjur), ia mampu mamasuki setiap alam yang dikehendaki".Dengan susunan kata-kata suci yang memiliki makna tertentu;
"Pengucapan mantra yang memiliki kekuatan gaib dikatakan juga dapat menghasilkan vibrasi energi spiritual untuk dapat terhubung dengan yang dipuja."
***