Aksara Suci

Aksara Suci adalah simbol - simbol komunikasi dalam susunan aksara tertentu yang dapat memberikan kekuatan positif dalam hal spiritual kerohanian dan keagamaan.

Beberapa hal tentang penggunaan aksara / huruf suci yang biasa digunakan untuk Hyang Widhi yang dilambangkan dengan aksara "huruf" suci yaitu sebagai berikut :
Ongkara sebagai aksara panunggalan Hyang Widhi yang merupakan bagian utama dari aksara wijaksara.
Aksara Suci : Sa Ba Ta A I, sebagai Sang Hyang Panca Maha Bhuta, sebagaimana disebutkan :

"Berbahagialah Engkau para binatang, semua yang bergerak, kumratap-kumritip (semua mahluk dari semut hingga monster) dan segala yang hidup, segala yang tumbuh, aku manusia yang akan meruwat-Mu, mengubah menjadi kebaikan, dan menebus dosaku yang telah membunuh, suatu saat apabila kau menjelma, menjadilah Engkau manusia yang utama, ya Tuhan semoga sirna semua dukalara", demikian disebutkan dalam salah satu komentar catatan Penunggun Karang (ref)


Dalam Lontar Wrhaspati Tattwa pada tingkatan Paramaƛiwa digambarkan sebagai perwujudan mantra yang disimbolkan dengan aksara AUM (OM) dengan : 
  • Sadyojata (SA) sebagai badan.
  • Bamadewa (BA) sebagai alat-alat rahasia,
  • Tatpurusa sebagai muka (TA), 
  • Aghora (A) sebagai hati,
  • Iswara (I) sebagai kepala, 

Ada beberapa penggunaan aksara suci Sa Ba Ta A I tersebut seperti pada :

Aksara suci (Dasa Aksara) yaitu sa, ba, ta, a, i, na, ma, si, wa, ya sebagai urip (jiwa) dari meru atau alam semesta. Sepuluh huruf suci ini merupakan urip bhuana yang letaknya di 10 penjuru alam semesta termasuk di tengah. Ke-10 huruf itu adalah huruf suci :
  • SA (letaknya di timur, dewanya Iswara dan warnanya putih), 
  • BA (selatan, Brahma, merah), 
  • TA (barat, Mahadewa, kuning) 
  • A (utara, Wisnu, hitam), 
  • I (tengah, Ciwa, campuran atau panca warna), 
  • NA (tenggara, Mahesora, merah muda atau dadu), 
  • MA (barat daya, Rudra, jingga), 
  • SI (barat laut, Sangkara, hijau), 
  • WA (timur laut, Sambu, biru)
  • YA (tengah atas, Ciwa, panca warna). 

Aksara suci yang sebagaimana disebutkan :
    • A; Ang (Utpatti)
    • U; Ung (Sthiti)
    • M; Mang (Pralina)
  • Dalam menanam ari-ari, disebutkan aksara suci dasa bayu yang ditulis diatas daun lontar “ Om, i, a, ka, sa, ma, ra, la, wa, ya, ung “.
  • Anatomi aksara suci dari Sapta Ong-kara terdiri dari : A-kara, U-kara, Ma-kara, O-kara, arda-candra, windu, dan nada yang tempatnya dalam tubuh.
  • Aksara suci modre, simbol dan lambang-lambang termuat dalam lontar krakah / griguh.
Demikianlah dijelaskan beberapa hal tentang aksara/huruf suci yang biasa digunakan dalam penyebutanNYA.
***