Prayascitta adalah banten yang dipergunakan untuk mensucikan pikiran yang dalam sumber kutipan upacara ruwatan atau pertobatan disebutkan prayascitta berasal dari suku kata :
- Pra (sebelum) dan
- citta (pikiran),
- Prayascitta memohon panugraha kepada Dewa Iswara dalam wujud sebagai Bhagawan Isa.
- Sebagai pensucian alam semesta, maka ditujukan kepada Svah Loka dan pada diri manusia untuk mensucikan Idep/pikiran. Dalam prakteknya banten ini dijalankan/diarahkan ke-kepala.
- Prascita luwih sebagai wujud persembahan sebagai pembersih atau penyucian mala atau kotoran.
- Kotoran yaitu leteh yang dimaksud seperti halnya sarwa rogha ‘segala macam penyakit’, sarwa wighna ‘segala halangan’, sarwa satru ‘semua musuh’, papa klesa ‘lima noda yang mengotori hidup’, dan sarwa dustha ‘orang-orang jahat’.
- Sebagaimana dijelaskan oleh adistara bandana dalam penggunaan ritual Rsi Ghana dalam sebuah analisis semiotik sosial.
Banten prayascita ini dalam referensi bacaan : banten prayascita yang ditulis pada group Facebook "Forum Diskusi Jaringan Hindu Nusantara", prayascitta ini dipergunakan utk "membersihkan" atau "mensucikan" pikiran sebelum dilaksanakan upacara - upacara suci seperti mlaspas bangunan, peralatan elektonik atau kendaraan yg baru dibeli, ataupun untuk kemalangan / sebel / cuntaka dari seseorang dll.
Banten ini biasanya dipergunakan terlebih dahulu sebelum upacara dimulai / dipuput oleh Pedande / Pandita / Sulinggih utk mensucikan areal dan bangunan disekitar pura.
Biasanya dilakukan oleh beberapa orang dg memegang salah satu bentuk spt Penyeneng, Pebresiyan, Payuk berisi toya + padma, Tirta Prascita, Bungkak Nyuh gading + Lis Senjata....lalu mereka berjalan mengitari areal Pura sambil menyiratkan apa yg dibawa.
Banten ini terdiri dari :
Tetandingan Penyeneng, Satu Soroh Tulung Sayut, Pabresiyan Payasan, Aled (berupa taledan tamas bundar yg ditengahnya meiiseh) + jahitan melingkar 7 lembar daun tabia bun yg diatasnya ditaruh nasi bundar meklongkong plekir diatasnya ditancapi daun dapdap dan padang lepas, Lis senjata, sampiyan padma, sampiyan Nagasari, Canang Sari, satu buah takir berisi beras kuning, bungkak nyuh gading mekasturi, coblong, payuk pere, raka-raka selengkapnya dan rerasmen wadah kojong rangkadan/kojong tabuan.
Mantra Prayascita & Aksara Suci :
Om I Ba Sa Ta A, yanamah siwa, mang ung ang namah, sarwa mala prascita yanamah,
Om Sa Ba Ta A I namah siwaya Ang Ung Mang namah, sarwa papa pataka lara rogha wighna prascita yanamah, Om A Ta Sa Ba I, siwa namaya Ung Ang Mang namah sarwa klesa dasamala geleh pada leteh prascita yanamah.
Untuk Tetandingan Banten Tatebasan Prayascitta :
Oleh : Ida Pandita Mpu Jaya Wijayananda, Sumber dokumen : Tetandingan Banten, Group FB Forum diskusi Jaringan Hindu Nusantara.
Medasar antuk tatempeh masusun kulit sayut, raka woh-wohan, nasi
bunter maklongkong, nasin nyane medasar antuk don tabya bun 5 bidang,
jahit mangdane bunter, duwur nasine tancebin muncuk don dapdap lan
padang lepas padha 3 katih, kojong rangkadan, peras alit 1, penyeneng
alit 1, sasedep tepung tawar, tatebus benang putih, sampyan Nagasari,
canang pahyasan l, kalungah nyuh gadhing 1, lis prayascitta padma 1,
coblong 1, payuk pere 1, sami eteh-eteh nyane melakar antuk busung.
***