Pemlaspasan ("Pemelaspasan"; "mlaspas"; "melaspas") adalah upacara untuk mensucikan sesuatu yang baru baik berupa benda ataupun bangunan baru;
- Untuk bangunan baru biasanya diawali dengan pemasangan orti sebagai permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
- Untuk pemlaspasan kendaraan baru dilengkapi prayascita, banten pengulapan dll.
Upacara Melaspas ini disebutkan juga sangat penting dilaksanakan berkaitan dengan indik karya agung mamungkah dan ngenteg linggih yang bertujuan untuk membersihkan semua pelinggih dari kotoran tangan undagi (para pekerja bangunan) agar para Dewata/Bhatara-Bhatari berkenan melinggih di Pura setiap saat terutama pada saat dilangsungkan upacara pujawali, sedangkan untuk membersihkan/mensucikan areal pamerajan secara niskala dilaksanakan upacara pecaruan.
Pelaksanaan pemelaspas tergantung tingkatannya, mem-perhatikan kedudukan Pamerajan, ditentukan berdasarkan petunjuk para Pedanda sebagai Sang Yajamana, dikaitkan dengan adat setempat, yang telah berlangsung sejak dahulu agar pelaksanaan upacara menjadi lebih sempurna dan tepat.
Pelaksanaan pemelaspas tergantung tingkatannya, mem-perhatikan kedudukan Pamerajan, ditentukan berdasarkan petunjuk para Pedanda sebagai Sang Yajamana, dikaitkan dengan adat setempat, yang telah berlangsung sejak dahulu agar pelaksanaan upacara menjadi lebih sempurna dan tepat.
Dalam berbagai kegiatan, upacara mlaspas untuk mensucikan sesuatu disebutkan sebagai berikut :
- Banten prayascitta dipergunakan utk "membersihkan" atau "mensucikan" pikiran sebelum dilaksanakan upacara - upacara suci seperti mlaspas bangunan, peralatan elektonik atau kendaraan yg baru dibeli, ataupun untuk kemalangan / sebel / cuntaka dari seseorang dll.
- Sedangkan dalam Yama Tattwa menguraikan jenis bebantenan yang digunakan untuk mlaspas bade, serta mantra yang harus dilapalkan untuk menghaturkan yadnya sesuai dengan jenisnya.
- Upakara Pemelaspas untuk upacara dalam membangun rumah baru, oleh karena situasi dan kondisi di suatu tempat bisa saja upakaranya berbeda.
- Saat upacara melaspas rumah, maka di sudut-sudut atau disebut Jungut itu distanakan Padu Raksa dengan dilengkapi banten Banten Resi Gawa yang ritualnya dilatarbelakangi oleh Tattwa yang sangat dalam maknanya.
- Namun pada saat Gni Rhwana, orang juga biasanya menghindarkan untuk melaspas rumah (upacara selamatan untuk rumah baru).
- Pemlaspasan alit sanggah kemulan yang dilaksanakan setelah upacara memakuh untuk dapat menyucikan/sakralisasi bangunan yang baru selesai dibuat.
***