Padma adalah rajanya bunga sebagai simbol Triloka yang pada awalnya tersebutlah bentuk Padma yang menjadi lukisan Padma Anglayang, yang artinya :
- Tunjung terbang melayang-layang di awang-awang mengitari matahari (Suryasewana),
- Dengan keberadaan alam ini yang semakin stabil dan berkembang dengan baik,
- Di mana penduduk kemudian memuja kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai awal dari segalanya,
- Dengan pemujaan melalui Padma Bhuwana Tiga dan Padmasana sebagai simbolis yang dapat memberikan gambaran keberadaan dari makrokosmos atau Bhuana agung ini.
Padma yang juga menurut lontar Dasanama Padma atau Dasanama Bunga dalam Konsep Padma Bhuwana dalam Agama Hindu juga disebutkan bahwa :
- Kata Padma berasal dari bahasa Kawi yang artinya tunjung atau bunga teratai.
- Sementara bunga teratai sebagai rajanya bunga di dunia ini
- karena disebutkan dapat hidup dalam tiga alam yaitu tanah, air, dan udara.
- Disamping itu dengan kelopak bunganya berjumlah sembilan atau yang lazim disebut dengan Dewata Nawasanga. Dan masih banyak kalau dikaji secara spiritual.
Dalam Lontar Padma Bhuana, Mpu Kuturan menyatakan bahwa Pulau Bali atau Pura Besakih disebutkan menjadi Padma Bhuana bagi alam ini.
Keberadaan Padma Bhuwana pada Utama Mandala dalam Tri Mandala Pura Besakih disebutkan juga bahwa :
Pelinggih Padma Bhuwana Tiga yang berada di tengah - tengah Utamaning Mandala untuk memuja Ida Sanghyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa sebagai jiwa - jiwa agung alam semesta ini.
Padma dalam simbol kesuciannya disebutkan pula :
- Lambang padma yang ditulis bersama-sama dengan Panca Brahma sebagai Panca Ongkara dalam lima aksara panunggalan.
- Dalam hal persembahyangan, hendaknya juga disesuaikan dengan warna bunga yang dipilih sesuai dengan Padma Astadala dan baunya yang harum.
- Dilengkapi dengan sampyan padma, Prayascita yang biasanya digunakan sebelum upacara yadnya dimulai yaitu dengan berjalan mengitari areal Pura yang menyiratkan bahwa :
halaman pura sebagai replikasi dari lapisan Tri Loka, Padma alam semesta ini.
***