Guru Susrusa adalah ajaran atau pedoman yang berkaitan dengan rasa hormat, bhakti, taat dan tekun untuk melaksanakan ajaran dan nasehat-nasehat guru yang sebagaimana dijelaskan umatsedharma dalam catur guru khususnya disebutkan bahwa guru susrusa ini
merupakan bagian dari Panca Niyama Bratha sebagai pengendalian diri dalam tingkat mental.
Dengan mendengarkan atau menaruh perhatian terhadap ajaran-ajaran dan nasehat-nasehat guru khususnya pada catur guru yang sangat mulia, terhormat, tersayang, agung dan sangat kuasa sehingga perlunya memiliki rasa untuk :
- Guru Bhakti, sujud bakti terhadap Guru
- Asewaka Guru, mengabdi kepada Guru
Yang kesemuanya disebutkan termasuk kedalam masa menuntut ilmu atau yang lebih sering disebut dengan Brahmacari atau aguron-guron kepada seorang nabe.
Istilah Guru Susrusa di dalam Bhagawata Purana disebutkan berarti mendengarkan atau memperhatikan ucapan-ucapan Guru, sebagai suatu bagian dari dharma, himpunan dari semua kebajikan dan kewajiban suci sebagai sifat :
- Ksama, mengampuni
- Satya, jujur
- Dama, kuat mengekang pikiran
- Sausa, murni lahir batin,
- Dana, bersedekah (dana punia)
- Indriya Samsaya, kuat mengendalikan Panca Indra,
- Ahimsa, tidak menyakiti atau membunuh,
- Susrusa, mendengar atau memperhatikan ucapan-ucapan para guru,
- Daya, murah hati
- Arjawa, lurus hati.
Sehingga seluruhnya dapat mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat dan tidak terlepas dari disiplin dalam setiap tingkah laku kita
sehari - hari lebih - lebih terhadap Catur Guru.
***