Hindu Dharma

Agama Hindu atau Hindu Dharma yang juga disebut :
  • Jalan abadi atau Sanatana Dharma yang tidak memiliki awal ataupun akhir.
    • Dimana pemeluknya kerap disebut dengan umat sedharma yang biasanya tidak pernah menyatakan agamanya sebagai agama yang terbaik. 
    • Namun dengan tetap menjalankan kerangka dasar agama Hindu sehingga nantinya diharapkan seluruh umat menjadi manusia yang sempurna.
  • Dengan adanya keberadaan beragam tradisi dalam tubuh Hinduisme disebutkan; 
    • Weda khilo dharma mulam artinya seluruh Weda merupakan sumber utama dari pada ajaran Hindu Dharma
      • Agama Hindu mendukung paham Pluralisme yang memberikan jaminan kebebasan bagi para penganutnya;
      • Untuk dapat memilih suatu pemahaman dan melakukan tata cara persembahyangan tertentu.
    • Umat Hindu percaya bahwa semua makhluk hidup itu suci sehingga harus dicintai dan dihormati. Seperti halnya dalam menghayati ajaran Tri Kaya Parisudha, cobalah lebih perhatian terhadap semua makhluk hidup, besar atau pun kecil.
Dan oleh karena itu, dalam kutipan Regional Kompas dikatakan bahwa :
Hindu Bali, budaya dan dengan seni yang tak terpisahkan adalah ibu atau pusat dari semua agama dan budaya
Oleh sebab itu, 
Umat Hindu Dharma diajarkan untuk tidak boleh menghina agama lain.
Sebagaimana tersirat dalam satu bait sastra yang digunakan sebagai slogan lambang negara Indonesia yaitu, Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Manggrwa, 
yang artinya, “Kendati berbeda namun tetap satu jua, tiada duanya, Tuhan (Kebenaran) itu”.
Dan sejatinya sebuah dharma bersumber dari kebenaran dan hanya kebenaran yang akan jaya.
Sebab demikian, keberadaan Dharma sebagai jalan berkebenaran juga disebutkan tidak pernah diciptakan, karena Tuhan Yang Maha Esa sudah hadir sebelum yang lain-lainnya hadir. Dharma tidak pernah musnah selama kehidupan ini masih eksis.
    • Dharma berpusat kepada Tuhan Yang Maha Esa (God-centric). Pusat Sanatana Dharma itu adalah Tuhan  itu sendiri.
    • Weda diturunkan sebagai sabda Tuhan secara langsung dan diturunkan turun temurun dari Tuhan kepada para dewata, dari para dewata kemudian kepada para manu, selanjutnya manu menurunkan dan mengajarkan kepada para resi.
Penyebaran Dharma selama ribuan tahun dapat dilihat melalui sejarah, melalui rute  Khyber Pass, Silk Route, dan lain-lain. Melalui penelitian ras, genetika, golongan rhesus negatif, cara makan, musik, cara menggunakan busana, adat- istiadat, seni budaya, transmigrasi dari India ke berbagai sudut Asia secara langsung maupun tidak langsung.

Tuhan yang kita pujapun Yang Maha Tunggal, namun kita menamai Beliau dengan sebutan yang berbeda.

Sebenarnya kaum Hindu berkata bahwasanya satu bahasa tersebut bermakna satu iman  yang dilandasi oleh pemahaman universal akan hadirnya satu Pencipta.

Kalau saja umat manusia mau duduk bersama-sama, sambil menanggalkan ego kita masing-masing, kemudian membaca sejarah dengan teliti, maka kita akan menemukan “the missing Link (garis yang hilang diantara kita).

Karena Dunia terasa semakin sempit dalam  era-globalisasi ini, untuk itu sebaiknya kita tidak segan-segan bertata-krama dengan umat lain seperti layaknya kita bersaudara, karena memang kita semua ini bersaudara (ref1)

Menurut Sivananda (2003:143) yang dikutip dalam salah satu komentar forum diskusi jaringan hindu nusantara (ref2), disebutkan bahwa Hindu sangatlah universal, bebas, toleran dan luwes.
  • Hindu di dalam ajarannya memiliki bermacam-macam kelompok filsafat dari Wedanta seperti Waisnawisme, Saiwisme, Saktisme dan lain-lain, serta memiliki sejumlah kepercayaan dan aliran. Hindu lebih bersifat gabungan agama dari pada agama tunggal dengan keyakinan yang terbatas. 
  • Hindu adalah persahabatan dari keyakinan dan juga suatu gabungan filsafat yang memberikan hidangan guna perenungan bagi para pengikutnya.
Mari kita saling berbagi pengetahuan, dalam perkembangan Agama Hindu disebutkan ajaran ini memperkenalkan kemerdekaan mutlak terhadap pikiran rasional manusia.
  • Hindu Dharma tidak pernah menuntut sesuatu pengekangan yang tidak semestinya terhadap kemerdekaan dari kemampuan berpikir, kemerdekaan dari pemikiran, perasaan dan pemikiran manusia. 
  • Ia memperkenalkan kebebasan yang paling luas dalam masalah keyakinan dan pemujaan.

Kewajiban untuk dapat merealisasikan ajaran Hindu Dharma ini dalam kehidupan sehari-hari,
  • Tidaklah cukup dengan adanya ceramah agama saja yang sebagaimana disebutkan dalam Sad Dharma, juga perlu adanya pertemuan untuk saling memaafkan kesalahan masing-masing serta berjanji untuk tidak membuat kesalahan lagi dikemudian hari.
  • Tidaklah cukup dengan perkataan - perkataan yang mudah dituruti orang lain,
    juga dalam sad guna disebutkan, salah satu ciri seseorang yang telah berhasil melaksanakan ajaran agama yang memiliki kepribadian yaitu : bijaksana, cerdas, berwibawa dan selalu berpedoman pada Tri Hita Karana sehingga selalu dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
  • Kamus Agama Hindu Bali, terjemahan beragam istilah.
***