Memaafkan

Saling memaafkan berarti kita juga akan dapat melepaskan diri dari dosa-dosa;
Bertujuan sebagai jalan untuk dapat menuju moksa agar tercapai tujuan hidup ini.
Seperti halnya dalam sebuah tradisi yang biasanya dilaksanakan pada saat dharma shanti.
Memaafkan disebutkan sesungguhnya bukan hanya hadiah yang kita berikan kepada orang yang kita maafkan, tetapi juga merupakan hadiah yang kita berikan kepada diri sendiri.
Karena memaafkan dapat membebaskan diri dari kesalahan (dosa).
Seperti kisah Nyoman Teruni yang berkenalan dengan seorang pengusaha muda yang rupanya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Mereka akhirnya berpacaran.
Dikisahkan, dalam menjalankan tugasnya sebagai Manajer Pemasaran, Nyoman Teruni berkenalan dengan seorang pengusaha muda yang masih mempunyai hubungan famili dengannya. 
Pengusaha muda ini kebetulan masih lajang dan berwajah ganteng, sementara Nyoman Teruni, walaupun usianya hampir menginjak kepala tiga, tetapi juga belum mendapatkan jodoh
Melihat penampilannya, rupanya Nyoman Teruni mulai jatuh cinta pada pengusaha muda tersebut. Rupanya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Mereka akhirnya berpacaran.
Beberapa lama kemudian pengusaha muda itu ingin menjadi agen alat kesehatan
Dia merayu pacarnya agar perusahaannya bisa menjadi agen alat kesehatan dan bisa membeli secara kredit. 
Sebagai pacar, tanpa pikir panjang, Nyoman Teruni setuju menjual alat kesehatan dalam jumlah banyak kepada perusahaan pacarnya itu, dengan jangka waktu pembayaran yang cukup longgar.

Entah kenapa, 
pengusaha muda itu mulai berpikir tidak baik. Kepercayaan pacarnya disia-siakan. Utang yang jumlahnya besar tersebut tidak dibayarnya ketika jatuh tempo. 
Nyoman Teruni sudah berusaha sekuat tenaga untuk menagih, tetapi tetap saja tidak dilunasi, malahan pacarnya kabur ke kota lain tanpa pamit. 
Akibat piutang ini tidak tertagih, cash flow perusahaan menjadi sangat terganggu, dan nyaris kolaps. Pimpinan perusahaan turun tangan mengadakan penyelidikan. 
Akhirnya, diketahui bahwa pengusaha muda yang kabur dengan utang besar itu adalah pacar Nyoman Teruni. Walaupun Nyoman Teruni sudah memohon maaf, tetapi surat pemecatan tetap keluar.

Walaupun dia dipecat, sama sekali dia tidak membenci mantan bossnya itu. 
Dia mengakui kesalahannya dan sudah bisa memaafkan kesalahan dirinya. 
Dia segera memutuskan pacarnya, walaupun hanya lewat sms. Sedikitpun dia tidak menaruh perasaan benci kepada mantan pacarnya. 
Dia sudah bisa memaafkan mantan pacarnya itu. Kejadian yang telah menimpa dirinya sama sekali tidak menjadi beban. 
Dengan entengnya dia kembali mendapatkan pekerjaan, 
bahkan dengan posisi yang sama, yakni sebagai manajer. Kinerjanya terus meningkat, sama sekali tidak tercermin bahwa sebelumnya telah terjadi peristiwa tragis.
***
Dari sepenggal cerita tersebut menyiratkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan yang diperbuat orang lain kepada kita, maupun kesalahan yang kita perbuat sendiri.
Kesalahan yang diperbuat orang lain sering kali membuat diri kita menjadi sakit hati dan menyebabkan kita membenci orang itu. 
Rasa benci itu akan terus membebani kita. 
Cara terbaik untuk membebaskan diri dari kebencian kepada orang lain akibat kesalahan yang dilakukannya adalah dengan memaafkan. Dengan memaafkan berarti kita membebaskan diri kita dari beban kebencian. 
Dengan memaafkan kita melepaskan kesalahan orang dari hati kita. Sepanjang kita belum memaafkan, maka orang itu akan menempati relung hati kita dengan gratis. 
Setelah berhasil memaafkan, maka hati menjadi plong, tanpa beban. 

Demikianlah sebagaimana dikutip dari sepenggal cerita dari PHDI dalam hal membebaskan diri dari dosa agar dapat memberikan kemujuran.
Dan dengan sudah berhasil memaafkan kesalahan orang lain, itu berarti kita juga sudah dapat membebaskan diri dari beban kebencian; 
Maka dengan sendirinya kita akan dapat menggelayuti perjalanan hidup ke depan tanpa rasa beban.
***