Tri Kaya Parisudha adalah tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan yaitu :
Jadi :
Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita;
Jika pikiran kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita;
Jika perkataan kita bersih, maka bersih pula PERBUATAN kita.Sehingga pelapan bertindak menjadi dasar-pijakan dalam setiap laku-kehidupan kedepannya...
Diceritakan, di suatu pagi sambil sarapan, si istri menatap keluar melalui jendela kaca dan melihat tetangganya sedang menjemur baju.
Lalu si istri berkata kepada suaminya :
"Lihat Pa.., cuciannya kelihatan kurang bersih ya; sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.
Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur baju, selalu saja si istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci bajunya.
Seminggu berlalu...............
Dipagi yang sama si istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat bersih cemerlang.
Lalu si istri berkata kepada suaminya : "Lihat Pa...., sepertinya dia telah belajar bagaimana cara mencuci dengan benar.
Pagi ini cuciannya sudah bersih; mungkin dia melihat hasil cucianku yang bersih".
Lalu si suami berkata :
"Ma..........................Papa bangun lebih pagi hari ini untuk membersihkan jendela kaca kita".
Si isteri terkejut dan sangat malu mendengar jawaban suaminya.
Dia malu telah mencerca tetangganya selama ini tidak bersih mencuci baju, padahal kaca jendelanya yang kotor.
Begitulah kehidupan......,
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran kita; lewat jendela mana kita memandangnya.
Jika kaca jendela yang kita pakai kotor, sudah pasti apa yang kita lihat didepan akan kotor juga.
Pikiran, kata-kata dan perbuatan seperti diatas juga mencerminkan sikap Wirya Paramita sebagai bagian dari Sad Paramita untuk menuju keluhuran.
- perkataan yang baik, dan
- perbuatan yang jujur.
Dan hendaknya sebelum berbicara dan berbuat, pikirkanlah akibatnya terlebih dahulu yang dalam hubungannya dengan ajaran susila dan tat twam asi disebutkan pula bahwa :
Berbicara atau berbuat sesuatu kepada atau dengan saudara dan siapapun juga memang tidak sulit.
Tetapi hendaknya janganlah berbuat dan berbicara sembarangan. Pikirkanlah dulu dengan baik apa akibat dari yang akan dibuat atau dibicarakan.
Sebagai bagian dari prilaku subha karma, Tri Kaya Parisudha ini juga disebutkan dapat disucikan dengan Mantram Tri Sandhya yang mana pada bait ke 6 diucapkan,
Om ksà ntavyah kà yiko DosahYang artinya : Ya Tuhan, ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba.
ksà ntavyo và ciko mamaksà ntavyo mà naso dosahtat pramà dà t ksamasva mà m
Dengan demikian;
Kehidupan manusia yang tak terlepas dari kesalahan hendaknya juga disebutkan agar sekiranya wajib memohon maaf kepada siapapun juga atas perbuatan yang dianggap salah untuk tidak diulangi lagi dan mohon agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan Trikaya Parisudha ini.
***