- Tindakan seseorang dapat menyebabkan orang menjadi senang, bahagia,
- dan atau sebaliknya menyakiti hati orang lain.
Hal ini sangat ditentukan oleh proses berpikir scseorang. Artinya
- bila pikirannya dilandasi oleh fiat yang baik, itikad yang baik,
- maka seseorang akan mampu mngendalikan indrianya
- dan akan menyebabkan orang lain senangdan bahagia.
- Orang yang demikian itu disebut “Sadhu” yaitu orang yang tidak melakukan kekerasan. Tindakan-tindakan yang suci ini perlu dipelihara. Dalam kaitannya dengan memelihara tindakan kitab Sarasamuscaya sloka 76 menegaskan sebagai berikut :
- Nihan yang tan ulahakena, syamatimati man gahalahal, Siparadara, nahan tang telu tan ulahakena ring asing ring paribasa, Ring apatkala, ri pan gipyan tuwi singgahana jugeka.
- Artinya:
- Inilah yang tidak patut dilakukan : membunuh, mencuri berbuat zinah, ketiganya jut jangan hendaknya dilakukan terhadap siapapun, baik secara berolok-olok, bersenda gurau dalam keadaan dirundung malang, keadaan darurat dalam khayalan sekalipun, hendaknya dihindari saja ketiganya itu.
Kutipan sloka ini memberikan informasi tentang pentingnya kesucian tindakan seseorang, agar tidak mclakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang atau asubha karma yaitu dengan cara :
- Tidak menyakiti atau tidak membunuh (ahimsa).
- Tidak mencuri, merampok, mengambil hak orang lain secara tidak sah, menerima suap dan tidak nepotisme serta tidak rakus.
- dll.
***