Sang Hyang atau Sanghyang Agni adalah dewa penguasa api sebagai salah satu dari asta dewata yang biasanya pemujaan dan persembahannya dilaksanakan dengan sarana dan upacara sebagai berikut :
- Pedamaran Sambe Layar sebagai simbol Hyang Agni yang merupakan sistem padamaran (dipa) dengan menggunakan mangkok kramik (istilah Balinya cawan sutra), sumbu-nya benang tukel (sejenis kapas).
- Dalam upacara Agni Pralina yang bertujuan untuk mengembalikan unsur unsur panca maha bhuta yang melekat dalam badan kasar dan halus dari roh bersangkutan disebutkan dilakukan dengan cara :
- Dengan sarana Damar Kurung sebagai permohonan kepada Sanghyang Agni yang bertujuan untuk menyempurnakan prosesi ngaben dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya dan juga agar cuntaka dapat berkurang.
- Upacara Agnihotra sebagai perantara manusia berhubungan dengan Tuhan dan dengan para Dewa.
- Beliau juga disebutkan, menurunkan ajaran Agni Purana kepada Rsi Vasistha yang dituangkan dalam kitab Mandala VII Rg Weda sebagai wahyu yang paling pertama dihimpun.
Dalam beberapa sumber lontar seperti halnya Lontar Kotaraning Sembah dan Lontar Weda Parikrama Sarahiota Samaptadijelaskan bahwa Api selalu menjadi pokok landasan dasar pelaksanaan upakara karena api dalam sarana pamuspan disebutkan sebagai simbol Sang Hyang Widhi dengan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma,
yang merupakan sumber dari Widya (Pengetahuan) dengan saktinya yaitu Dewi Saraswati. Api juga sebagai sumber kekuatan pembakaran yang menghanguskan kekotoran dan kebutaan spiritual di Bhuwana Alit dan Bhuwana Agung.Selain itu, juga sebagai simbol kekuatan Agni Homa dan Agni Hotra, seperti adanya api penimpug, api tekep, api dupa, api yang lain seperti api linting pada banten pengelepasan AUM dll.
***