Damar Kurung

Damar Kurung adalah sarana permohonan kepada Sanghyang Agni yang bertujuan untuk,
  • menyempurnakan prosesi ngaben dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya,
  • agar kaletehan / cuntaka yang dipancarkan sawa mendiang diblokir,
yang sebagaimana disebutkan kutipan artikel Ida Bagus Ngurah Semara Manuaba dalam upacara ngaben, penggunanan damar kurung ini bermakna,
  • hanya sebatas tanah pekarangan keluarga mendiang saja. 
  • Dengan demikian seluruh desa Adat tidak kena Cuntaka.
Selama nyekah berlangsung, setiap purnama dan tilem upakara damar kurung dan upakara lainnya agar dibuat ulang (diperbarui). Tanpa pengulangan ini desa adat akan berkeberatan atas adanya “sawa permanen” dalam areal desa, yang berakibat menjadi penular kecuntakaan.

Damar Kurung dalam lontar sunarigama, kutipan artikel PHDI disebutkan, 
  • Damar kurung, patulangan, genep saperekarania suargania ring daksina, ngaran Budelaye, kawahnia geni murub, pengadang-ngadang Dore-kale, cikre bale watek Cingkare, widiye darinia sang ...
  • Tan pedamar kurung, tan penpecare, muang patulangan, upekarania perecaru ring setre, suargania wetan, kawahnia dume ketu, pengadang-ngadangnia, sang Jogor-manik, cikre bale Wilmingkare, widia darinia sang superabe, wikunia begawan Beregu, Sang Hyang Isuara dewatania, wewalenia tras, pamuputnia ring setra.............
Tujuan dari penggunaan damar kurung ini sebagaimana juga dijelaskan Maha Gotra Pasek dalam ngaben dan pitra yadnya, pelaksanaan dengan Cita Agni yang menggunakan damar kurung agar semakin sempurna prosesi ngaben dalam rangkaian upacara pitra yadnya ini.
***