Avatara dalam bahasa sansekerta berasal dari kata ''ava'' artinya turun dan ''tara'' artinya
menyeberangi sebagaimana disebutkan Tuhan turun beravatara melindungi ciptaan-Nya untuk
orang-orang yang baik (saadhuunaam) dan memusnahkan orang-orang yang jahat (duskrtaam) yang dalam Matsya Purana dijelaskan bahwa,
- Tuhan turun menjadi Tri Murti sebagai Guna Avatara untuk menuntun umat manusia mengendalikan Tri Gunanya,
- agar manusia tidak dibelenggu oleh Tri Guna,
- karena itu harus dikendalikan
- supaya tidak membelenggu sang diri manusia di bumi ini.
Di samping Tri Murti sebagai Guna Avatara, yang awalnya Tuhan juga turun sebagai :
- Tri Purusa Avatara, Tuhan turun sebagai jiwa agung dari Tri Loka ini.
- Parama Siwa sebagai jiwa agung Swah Loka,
- Sadha Siwa sebagai jiwa agung Bhuwah Loka
- Siwa sebagai jiwa agung Bhur Loka.
- Manwantara Avatara, Tuhan turun untuk menjadi Manu Avatara pada setiap Manwantara. Brahma Purana menyatakan bahwa satu hari Brahman selama 14 (empat belas) Manwantara. Setiap Manwantara lamanya 71 (tujuh puluh satu) Maha Yuga. Satu Maha Yuga lamanya empat zaman yang disebut catur yuga sebagai siklus drama kehidupan ini.
- Yuga Avatara, Tuhan beravatara juga di setiap Yuga.
- Lila Avatara, Tuhan turun menjelma tidak seperti manusia biasa untuk melindungi dharma dan orang-orang baik.
- Amsa Avatara, Tuhan menjelma tidak penuh seperti Purna Avatara. Adanya orang-orang istimewa baik kecerdasan maupun kesuciannya sampai memiliki kharisma yang luar biasa dan menjadi contoh dan idola dunia. Lahirnya para pemimpin yang hebat dan sukses dalam berbagai bidang kehidupan sebagai Amsa Awatara. Ada Resi atau pandita ada juga para ilmuwan penemu berbagai bidang keilmuan yang amat berguna bagi kemanusiaan.
- Sakti Avesa Avatara, adanya berbagai kekuatan yang lebih dari biasanya pada berbagai ciptaan Tuhan. Adanya tumbuh-tumbuhan tertentu yang memiliki keistimewaan seperti jadi bahan obat-obatan, ada kayu atau daun yang memiliki khasiat kesucian. Demikian juga ada hewan yang disebut hewan suci, ada juga batu-batu mulia dengan memiliki vibrasi yang luar biasa. Sakti Avesa Avatara sebagai penjelmaan Tuhan untuk tujuan khusus yang bersifat temporer. Seperti Dewa Wisnu juga pernah berwujud sebagai Nara Singa khusus menjelma untuk memusnahkan Hiranyakasipu Raja Asura Raksasa yang mengaku dirinya Tuhan. Tidak ada Tuhan selain dirinya. Kecongkakan Raja Raksasa ini karena dapat anugrah Dewa Brahma. Akhirnya terbunuh juga oleh Nara Singa Avatara Dewa Wisnu.
Selain Nara Singa, secara lebih mendetail Awatara Dewa Wisnu diceritakan dalam Agni Purana yang juga dalam artikel shivadwara.blogspot.com, Awatara Dewa Wisnu disebutkan memiliki 10 perwujudan untuk menyelamatkan dunia ini yaitu dalam perwujudan AwataraNya yang dijelaskan sebagai berikut :
- Matsya Awatara, berwujud sebagai ikan raksasa pada saat jaman satwa air untuk menyelamatkan bumi ini dari air bah.
- Kurma Awatara, berwujud kura - kura raksasa yang pada saat pemutaran gunung mandara giri dimana kura - kura tersebut berada di pangkal gunung tersebut.
- Waraha atau Wahara Awatara, berwujud babi hutan raksasa untuk menopang bola bumi yang akan dijatuhkan oleh hirayaksa. Dimana dalam Waraha Purana, disebutkan bahwa Beliau dahulu mengangkat kembali jagat raya ini dari lembah kehancuran dan kegelapan.
- Nara Singa Awatara, berwujud manusia berkepala singa sebagai contoh bahwa rasa bhakti yang tulus dari seseorang bukan ditentukan dari golongannya melainkan dari sifatnya.
- Wamana Awatara, berwujud brahmana kerdil yang mampu melangkahi Tri Loka sebagaimana disebutkan dalam bhagawata purana penjelmaan Wisnu sebagai wamana untuk mengalahkan kekuasaan Raja Bali.
- Parasu Rama Awatara, berwujud sebagai Rama yang cerdas bersenjatakan kapak dan panah atau busur siwa untuk mengalahkan para ksatria yang suka perang.
- Rama Awatara, sebagai pahlawan dalam Ramayana dalam menumpas komplotan kejahatan para raksasa Rahwana.
- Kresna Awatara, dalam wiracarita Mahabharata ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan berwibawa.
- Gautama Budha Awatara, sebagai anak pintar, berbahagia dan juga amat penyayang serta lembut yang mengajarkan bahwa seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan dengan merasa puas akan apa yang dimilikinya dan menunjukkan kasih sayang pada semua mahluk agar dunia ini bisa tentram dan damai.
- Kalki Awatara, penjelmaan Dewa Wisnu sebagai penghancur kejahatan, penghancur prilaku asuba karma yang tidak baik, penghancur kekacauan, penghancur kegelapan dan sang pembasmi kebodohan untuk menegakkan kembali dharma dan memulai zaman yang baru.
***