Sang Hyang Tri Purusa adalah Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa, memuja Tuhan sebagai Sang Hyang Tri Purusa yaitu jiwa - jiwa agung alam semesta untuk seluruh lapisan Tri Loka;
- Purusa artinya jiwa atau hidup, sebagaimana yang disebutkan dalam filsafat siwa siddhanta dengan penggunan media sakral Tri Lingga sebagai pemujaan yang intinya untuk mencapai moksa;
- Tercapainya kebahagiaan di alam ini dan di akhirat kelak dimana disebutkan :
- Tuhan sebagai jiwa dari Bhur Loka disebut Siwa,
- Tuhan Sebagai jiwa Bhuwah Loka disebut Sadha Siwa
- Tuhan sebagai jiwa dari Swah Loka disebut Parama Siwa.
Maksudnya: Hakikat memuja Tuhan :
- Siwa untuk mencapai kebahagiaan yang tidak berbalik pada kedukaan.
- Memuja Tuhan sebagai Sadasiwa akan mencapai kebahagiaan yang tidak ada awal dan tidak ada akhirnya.
- Memuja Tuhan sebagai Paramasiwa mencapai kebahagiaan niskala yang tidak dapat dilukiskan kebahagiaan itu.
Disebutkan pula, bahwa
- Pelinggih Padma Tiga di Pura Besakih sebagai sarana untuk memuja Tuhan sebagai Sang Hyang Tri Purusa.
- Fungsi dan jenis Pelinggih Padmasana yang memakai bhedawangnala, bertingkat lima dan di puncaknya ada satu ruang. Digunakan selain sebagai niyasa stana Sanghyang Siwa Raditya atau Sanghyang Tripurusa, juga sebagai niyasa Sanghyang Tunggal yaitu Hyang Widhi Yang Maha Esa
Perkembangan awal dari Tripurusa ini disebutkan bahwa ketika Dang Hyang Nirartha pertama kali tiba di Pulau Bali dari Blambangan sekitar tahun caka 1411
atau 1489 M, dan ketika itu Kerajaan Bali Dwipa dipimpin oleh Dalem
Waturenggong, beliau mendapat wahyu di Purancak, Jembrana bahwa di Bali
perlu dikembangkan paham Tripurusa ini
***