Agni Purana

Agni Purana | terdapat sekitar 15.500 sloka yang disusun oleh Dewi / Hyang Agni sendiri, kemudian menurunkan ajaran ini kepada Rsi Vasistha.
Juga murid Vyasa Deva yang bernama Suta kemudian mewarisi pula ajaran ini dari gurunya.
Dalam beberapa kutipan teks purana ini dikisahkan hal-hal sebagai berikut ini :
  • Semua Avatara Visnu yang pernah menjelma ke bumi.
  • Diajarkan tentang bagaimana persyaratan membangun kuil ataupuan tempat ibadah, membuat patung dewa
    • tentang astrologi, ekonomi, ritual, pengetahuan tentang obat-obatan, perawatan, pertanian, sastra, drama, menari, tata bahasa, 
    • dan rangkuman dari ajaran yang terdapat dari kitab Bhagavadgita, Veda dan Upanisad.
  • Menceritakan kisah penciptaan, sebelum penciptaan dimulai, yang ada hanyalah Brahman yang memenuhi segalanya tidak ada siang ataupun malam.
  • Pretu sebagai raja pertama di bumi ini keturunan dari Durwa, 
    • sejak lahir memakai baju pelindung dan busur panah 
    • dan ia memerintah dengan baik serta menjalani aturan Dharma.
  • Setiap Manvantara diperintah oleh seorang Manu.
    • Semua Manu yang memerintah pada masa Manvantara selalu mengikuti aturan Dharma. 
    • Dalam hal ini mereka juga mengikutinaturan Catur Varna dan Catur Asrama.
  • Jika seseorang melakukan dosa maka ia berkewajiban untuk melakukan penebusan atas dosa-dosa yang dilakukannya (Prayascita)
  • Gayatri Mantram, mantra yang tertinggi dalam Veda. 
    • Beliau merupakan dewi yang dipuja untuk menemukan identitas sejati manusia, yang selama hidupnya dikelilingi oleh Maya.
  • Penobatan seorang calon raja hendaknya melakukan upacara penyucian lahir dan bathin.
    • Sebelum memulai peperangan. 
    • seorang raja juga hendaknya melakukan tujuh hari persiapan.
  • Beberapa arti mimpi juga diartikan dalam purana ini.
  • Ajaran Sang Rama tentang kewajiban menjadi seorang raja.
  • Salah satu bentuk meditasi yang dalam dan sempurna disebutkan yaitu dengan semadhi
    • dalam Samadhi ini seseorang sama sekali diam, 
    • ia kehilangan pengaruh keduniawian.
  • dll
Pengertian orang suci dalam Agama Hindumereka yang mengajarkan pengetahuan keinsafan rohani kepada masyarakat luas;
  • Sebagai umat hindu kita wajib memberikan penghargaan kepada para orang suci tersebut, sehubungan dengan hal itu, wujud penghargaan dan rasa hormat tersebut diantaranya tertuang dalam ajaran catur guru (guru bakti) mengkhususkan pada guru pengajian, pada ajaran Panca Yajna (lima kurban) yaitu Rsi Yajna (kurban suci kepada para Rsi) dan sebagai realisasi dari ajaran Tri Rna (tiga hutang) yakni pada Rsi Rna (Hutang Kepada Para Rsi). Orang orang suci yang berjasa dan mengembangkan ajaran agama hindu dapat disebutkan mempunyai beberapa gelar dan fungsi dari orang –orang suci tersebut. 
  • Dalam Agni Purana disebutkan bahwa : 
    • Secara etimologi menjelaskan arti kata Rsi dan dan arti kata (V) R yang berarti suara. Istilah ini didasarkan pada pengertian analogi yang menganggap bahwa Rsi sebagai penerima dan kemudian menyampaikan suara yang diterima dari Tuhan sebagai Wahyu. Veda menyebutkan ada banyak nama – nama Rsi yang terkenal sebagai pemikir dalam ajaran agama hindu. Rsi – Rsi itu diantaranya Wiswamitra, Wyasa, Kanwa, Agastya, Walmiki dan lain – lain. 
    • Menurut ilmu bahasa kata Rsi berasal dari akar kata “R” yang berarti “suara gaib” yang kemudian berarti “Wahyu” (Revolusi). 
      • Semua mantra merupakan “wahyu” sruti sehingga para Rsi yang kedudukanya sebagai penerima wahyu, dikenal dengan Sruta Rsi. 
      • Ia juga disebut Satya Rsi karena suara – suara yang disampaikan berasal dari Tuhan Yang Maha Besar, Satya yang berarti kebenaran absolut. 
      • Oleh karena itu Rsi yang dalam fungsinya menerima maka para Rsi itupun secara fungsional berkewajiban sebagai : memahami suara, menyampaikan apa yang didengarkan, menulis apa yang didengar dan dimengerti itu. 
      • Didalam kitab Purana kelompok Rsi dibagi atas tiga kelompok yaitu : 
        • Brhmarsi (Brahma Rsi) misalnya Wasistha 
        • Rajarsi (Raja Rsi) misalnya Wiswamitra 
        • Dewarsi (Dewa Rsi) misalnya kasyapa
Sebagai akhir kata juga disebutkan. tidak ada yang lebih suci dari pada menulis purana ini dan menyumbangkannya pada setiap orang.
***