Dewa Rsi (DevaRsi) adalah para rsi yang berfungsi untuk menjadi pengaruh para dewa dimana dalam beberapa kitab suci weda disebutkan :
- Dalam kitab Matsya Purana dan Brahmanda Purana yaitu : Dewa Rsi yang dikaitkan dengan mantra-mantra seperti Marici, Bhrgu, Angira, Pulastya, Pulaha, Kratu, Daksa, Atri dan Vasistha.
- Dalam Agni Purana, Dalam Dewa Rsi yang terkenal antara lain adalah Narada dan parwata.
Secara mertologis juga dikemukaan bahwa yang disebut dengan Dewa Rsi adalah Rsi yang karena kelahiranya berasal dari kelompok dewa-dewa sebagai contohnya adalah berasal dari Narayana.
Semua para maha Rsi itu berkewajiban untuk mempertahankan sifat keresianya seperti halnya para rsi tersebut. Sifat-sifat itu meliputi:
- Dirghayusa (panjang umur),
- Matikerti (mampu mengendalikan keinginan),
- Siddaiswarya (sempurna sejak dalam kandungan),
- Diwya caksu (mampu mengetahui jauh atau dekat, masa dulu maupun masa yang akan datatang),
- Prtyaksa darmanah (menjadi karena pengetahuan prakyaksa pengetahuan langsung), Gotraprawartaka (mempunyai keturunan),
- Satkarmanirala (tidak terhalang melakukan yadnya).
- Silinah (berpegang teguh dengan kesusilaan),
- Cramedina (gemar dalam tugas rumah tangga dan tidak takut pada makan sederhana).
Jika kesembilan tugas itu dipegang dengan tegguh dan dilaksanakan oleh seorang Rrsi maka ia dapat mempertahankan sifat ke-rsinnya.
Dan itu pula menyebabkan ia dikenal terus menerus sebagai seorang maha rsi.
Hal itu pula menjadi latar belakang seorang yang telah didiksa atau diwinten (dengan upacara pawintenan) menjadi rsi atau menjadi orang suci harus berpegang teguh kepada brata (pantangan-pantangan) yang diwajibkan.
Pantangan atau brata itu adalah suatu kewajiban dalam usaha untuk mengembangkan kesusilaan dan kekuatan batinya agar tetap mampu memelihara kesucian baik lahir maupun batin ataupun kesucian pikiran, perbuatan dan upacara.
***