Maharsi Wyasa (Maharsi Vyasa; Bhagawan Wyasa; Rsi Vedavyasa; Rsi Byasa) adalah rsi yang diceritakan terkenal dalam memadukan unsur sejarah dan mitologi dalam karya besarnya Mahabharata dan kitab-kitab Purana yang senantiasa dinikmati oleh mereka yang kehausan untuk mereguk amrta suci ajarannya.
Dan disebut sebagai salah satu dari Nawa Wimsati Krtyasca Veda Vyastha Maharsibbih sebagai penerima wahyu dalam perkembangan agama Hindu.
Beliau digelari Veda Vyasa (secara harfiah, “dia yang membagi Veda), Beliau
diberikan nama tersebut sebagaimana dijelaskan dalam ajaran agama hindu di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan,
- gelar tersebut sebagai penghormatan atas kemampuannya dan memilah sekumpulan besar ilmu pengetahuan dan lagu-lagu pujian (hymne) yang terkandung dalam Veda
- dan membagi menjadi bagian-bagian agar mudah dipahami dan dipelajari oleh umat manusia.
- Lomasa, seorang rsi yang dalam Skanda Purana disebutkan dahulu pernah bercerita tentang Daksa prajapati telah memberikan putrinya kepada Siva
- dll
Maharsi Vyasa dalam Siwa Purana disebutkan dalam sumbernya yang merupakan putra dari Parashara dan Satyawati.
***
Cerita kelahiran dan perjalanan Vyasa
***
Pada saat Sadyogarbha (saat melahirkan) Satyawati melahirkan seorang putra. Setelah anak itu lahir ia kemudian menjadi Vatu,
- seorang anak dengan kulit rusa dan kamandalu menggunakan pakaian yang sederhana).
- Karena ia lahir di pasir dengan sedikit cahaya, ia kemudian diberinama Krishnadwaipayana.
Setelah semua yang ia lalui, Satyawati kembali ke kerajaannya. Tidak ada yang bertanya apapun padanya. Setiap orang bersikap biasa saja seakan ia tidak pergi dengan pertapa ke tepi sungai.
Begitulah penulis purana, Rsi Vedavyasa lahir kedunia.
Pada tapa itu, ia diberikan semua Weda oleh Brahma,
- Vyasa membaginya menjadi empat.
- Ia mengumpulkan informasi penting dan menulis Purana yang merangkum semua informasi penting dalam Weda.
***
Keberadaan Bhagawan Wyasa dalam pertimbangan ilmiah oleh para ahli
***
Ternyata dijumpai banyak pendapat yang saling berlawanan, baik pendapat sarjana Barat maupun sarjana Timur.
- Pendapat dari Timur menyatakan bahwa Bhagawan Wyasa hidup kira-kira 3800 tahun yang lalu,
- yaitu pada jaman disusunnya kitab-kitab suci Weda bagi orang Hindu.
- Pendapat dari Barat ?
- Dengan jarak waktu seperti itu,
- maka sulit dipercaya bahwa Bhagawan Wyasa sebagai pengarang-penyair Mahabharata dan juga penyusun-pencipta kitab-kitab suci.
- Kata wyasa artinya ‘penyusun’ atau ‘pengatur’.
- Dalam hubungan arti ini maka mungkin penyusun-pencipta atau pengarang-penyair pada jaman dahulu disebut Bhagawan Wyasa.
- Terlebih jika hasil ciptaannya merupakan monumen atau mahakarya dari jamannya,
- maka wajarlah para pengarang-pencipta itu mendapat pujian dan dihormati jika tidak boleh dikatakan “didewa-dewakan”.
Situasi semacam ini kiranya menambah kuat kesimpulan yang menyatakan bahwa karya-karya itu merupakan ciptaan seorang wyasa, atau dengan sebutan penghormatan kepada Bhagawan Wyasa.
***