Sasih Kaulu

Sasih Kaulu (Kawulu) adalah sasih dalam urutan ke-8 dalam kalender saka Bali yang pada umumnya jatuh pada bulan Februari di bulan masehi.

Dimana dalam perhitungan sasih kalender saka bali sesuai peredaran Surya Candra dikatakan tiap bulan umurnya berkisar 30/31 hari namun sasih kawolu ini umurnya 26/29 hari.

Dan di sasih kawulu ini, disebukan dalam Lontar Senggoro Bumi; Bhatara Parameswara mayoga agar terjadi ketentraman umat manusia.
Karena banyak rakyat berduka cita, negeri tidak aman, orang desa banyak bertengkar, banyak pindah tempat.

Sehingga bertepatan dengan tilem sasih kawulu atau sasih phalguna menurut Hindu Dharma dalam pengertian beberapa hari suci (ref) disebutkan;
Pada tilem sasih kawulu ini merupakan waktu turunnya para Bhuta kala seperti Bhuta Dasangka ke dunia yang ingin menggoda manusia, karenanya umat manusia hendaknya menyucikan pikiran untuk menjaga rasa raksanam / ketentraman dunia. 

Disamping itu pikiran perlu memuja Bhatara dengan menghaturkan sesajen berupa sesayut, tipat sirikan menurut neptu hari, dagingnya palem udang, sayur talas,daun cabai bun, daun gamongan, daun kencur, dan kacang ijo semuanya diurap, daun dapdap (delundung) sesuai urip hari, sambel gente, untu – untu atau geti-geti, jagung, keladi, ketela, tebu, semua direbus. 

Buah buahan woh-wohan seperti Buni, Sentul, Rambutan, Salak, serta tetebus tadah pawitra. Semua sesaji itu dihaturkan pada Tilem Kaulu.

Dan sebagai tambahan adapun beberapa rangkaian upacara di Bali yang dilakukan saaat sasih kawulu ini :

  • Saat Piodalan Purnama Kawulu melaksanakan sembahyang.
  • Melaksanakan Tawur Sasih Kawulu, macaru... dsbnya bertujuan untuk menetralisir Bhuta Kala.
  • Sasih Kawolu disebutkan yang paling baik untuk menggelar upacara Nangluk Mrana untuk menangkal atau mengendalikan gangguan - gangguan yang dapat membawa kehancuran atau penyakit pada tanaman.
  • Bertepatan dengan hari Purnamaning Kawolu, candra sengkala jadma siratmaya muka yaitu tahun caka 921 (999M) lalu Mpu Semeru berparhyangan di Besakih.
***