Dalam Hindu Dharma, istilah pujian memiliki makna dualitas tertentu sesuai dengan tujuannya seperti halnya disebutkan :
Namun terkadang kita pun mudah terbuai oleh kata-kata pujian dan menganggap diri kita adalah orang yang layak dipuji.
- Lagu-lagu pujian (hymne) yang terkandung dalam Veda diucapkan sebagai pemujaan kepada Tuhan yang dikenal dengan istilah Puja berfungsi sebagai lambang dari kesadaran spiritual yang sangat kuat. seperti dalam kisah :
- Anusasana Parwa, ketika Bhisma memusatkan pikiran ke Hyang tunggal yang diiringi dengan lagu puji-pujian.
- Dalam Lontar Kusuma Dewa disebutkan, saa pujian dimaksudkan untuk mohon agar para Dewa atau Bethara menganugrahkan berkah, terhindar dari semua penderitaan.
- Pujian sebagai kekaguman dalam mewujudkan impian hidup ini yang memiliki sifat rwa bhineda, ada bernilai positif namun ada juga bersifat negatif.
Dalam kehidupan ini, pujian sungguh menjadi makanan sehat bagi semangat seseorang, dibandingkan kritikan yang cenderung mematahkan semangat.
Karena memang tidak mudah menemukan hal-hal positif yang bisa mendatangkan pujian. Namun ketika menemukannya, dan memberikan sacara tulus, maka keadaan yang dicapai akan lebih baik.
Pujilah secara tulus, bukan basa-basi, bukan pula secara umum. Maka hal itu akan membuat seseorang merasa lebih berarti.
Kemampuan akan menjadi layu karena kritik, namun akan berkembang di bawah dorongan.
Meninggikan derajat pribadi hanya karena pujian, lalu mulai menyombongkan diri.Sesungguhnya kata-kata pujian itu adalah mata pedang yang sewaktu-waktu dapat menghujam tubuh dan mencelakakan diri,
Jika kita terbuai olehnya, tidak hati-hati dan menjadi orang yang tinggi hati.Sehingga dikatakan jangan gila pujian. Namun kita juga tidak mungkin menolak pujian.
Terimalah semua pujian dengan bijaksana dan penuh kerendahan hati, menjadikannya sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi. Niscaya dikatakan hidup kita akan selalu bahagia cerah.
Karena seperti terlihat, awan pun akan membuat bentuk yang indah agar di kagumi apalagi kita sebagai manusia,
Kadang kita melakukan sesuatu karena berharap pujian dan sanjungan dan juga pengakuan;Itulah sifat alami kita namun di langkah selanjutnya dengan kesadaran yang mulai bertumbuh, mulailah menyadari apapun yang kita lakukan sebagai sebuah pelayanan dan persembahan yang tulus dan ikhlas.
***