Puja

Puja adalah pujian/pemujaan kepada Tuhan dan manifestasi-Nya yang diucapkan oleh para sulinggih dan pemangku dalam melaksanakan Panca Yadnya.

Pengastawa dengan mempergunakan mantra puja astawa dinyatakan sebagai pucak dari pada Yadnya karena itu pelaksanaan yadnya tanpa disertai puja Pangastawa adalah sia-sia (Pidharta, 2000)

Mantra yang dipergunakan dalam Puja Pangastawa sangat banyak mencakup seluruh kekuatan alam yaitu  semua manifestasi Sang Hyang Widhi

Mantra-mantra tersebut sangat sakral sebab hanya orang yang sudah disucikan melalui upacara Ekajati dan Dwijati saja yang boleh mengucapkannya. 
  • Orang yang baru melakukan penyucian tingkat Ekajati tidak dibenarkan mengucapkan mantra tertentu yang hanya boleh diucapkan oleh Dwijati. 
  • Mereka yang berani melanggar ketentuan tersebut akan mendapat pahala yang tidak baik. 
Menurut sumber sastra, ada dijelaskan bahwa upacara yadnya yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta diantar dengan Puja Pangastawa yang benar dan tepat maka yadnya tersebut dapat mencapai tujuan dari pelaksananya.

Lontar-lontar puja untuk menghantarkan Yajna yang dijadikan pegangan oleh para sulinggih/pedanda pada waktu “memuja” dan “muput” upacara agama sebagaimana disebutkan oleh Hindu Bali di fb dalam pengelompokan lontar-lontar di Bali disebutkan antara lain: 

  • Weda Parikrama, 
  • Surya Sewana
  • Arghapatra, 
  • Puja Ksatrya, 
  • Puja Mamukur
  • Kajang Pitra Puja,dan 
  • Kusumadewa juga berisikan tentang gegelaran pamangku yang meliputi kegiatan pamangku dalam urutan penyelesaian upacara yadnya.
***