Lontar Kusuma Dewa (Kusumadewa) disebutkan adalah tentang gegelaran pamangku yang
meliputi kegiatan pamangku dalam urutan penyelesaian upacara yadnya di pura
bersama dengan saa yang mengiringi.
Urutan-urutan kegiatan itu dijelaskan sebagai berikut :
- menyapu,
- membersihkan coblong,
- menggelar tikar,
- memetik daun,
- memasang caniga atau lamak.
- membersihkan dan mengisi jun air.
Menempatkan dupa di
halaman palinggih, mempersembahkan dupa, mempersembahkan prayascita pada
semua pelinggih, menyelesaikan segala sesuatu perlengkapan penyucian.
Setelah urutan-urutan persiapan itu selesai, maka pamangku mohon perkenan Bhatara Siwa sudi hadir secara seksama pada diri pamangku itu. Pamangku mengucapkan saa pujian, mohon agar para Dewa atau Bethara menganugrahkan berkah, terhindar dari semua penderitaan.
Dalam saa
pujian itu terdapat mantra dewa-dewa dalam pengider-ider yang
sesungguhnya semua dewa-dewa itu adalah ada Guru Dewa atau Bhatara Siwa (Guru Swadhyaya).
Kemudian Pamangku mempersembahkan semua banten piodalan, mulai dari Sanggar Agung, lanjut ke Padmasana, semua pelinggih, dan panggungan. Bagian akhir dari rangkaian upacara ini adalah persembahan kepada Bhatari Durga, Dewa Kala, Bhuta berupa bebangkit dan gelar sanga.
Sebagai siddha ning
don, tercapainya tujuan, pamangku mempersembahkan peras, dilanjutkan dengan segehan agung, nglukar dan terakhir dengan memberikan tirtha. Demikian disebutkan dalam sumber kutipan alih aksara dan bahasa lontar.
***