Dan adapun rangkaian upacāra pujawali tersebut diantaranya disebutkan seperti dalam dokumen upakāra ngayarin: upacāra penyineban upacāra ngelemekin yaitu sebagai berikut :
- Setelah semua persiapan banten munggah di pelinggih masing-masing.
- Pandita memulai memuja diiringi Kidung suci, tabuh lelambatan
- Pandita memohon Tirtha Pabersihan, Pelukatan, Byakala, Pryascita, dan Tirtha Pengulapan.
- Semua Banten dan Pelinggih disucikan dengan urut-urutan:
- Peasepan
- Toya Anyar (air bersih).
- Prayascitta:
- Pengeresikan
- Tirtha – Padma
- Bungkak Gading – Lis Senjata
- Banten Prayascita diayabkan ke pelinggih bagian atas
- Pengulapan:
- Pengeresikan
- Tirtha – Padma
- Bungkak Bulan – Lis
- Banten Pengulapan diayabkan ke pelinggih bagian atas
- Tirtha padudusan dari Pandita
- Tirtha Catur Kumbha dari Pandita
- Lis Gde, Sibuh pepek, dan Tirtha Semua kegiatan a – g
- Dari Pandita Catatan:
- Dimulai dari Padmasana-TamanSari-Pengempon Tirtha- Beji- Anglurah, Bale Papelik - Bale Pawedaan – Asagan Banten -
- Pengraksa Karya mulai dari sudut Timur Laut SHRI, Tenggara AJI, Barat Daya RUDRA, Barat Laut KALA, lalu diteruskan ke Candi Agung, Ganesha-Sanggar Tapeni- Dapur Suci - Bale Kulkul –Candi Bentar- Penunggu Karang- dll
- Lalu petugas kembali ke Utama Mandala orang pengayah untuk prosesi ini.
- Pandita mapuja ngaturang Pujawali
- Sembahyang bersama
- Mejaya- jaya, bertujuan untuk mensucikan kembali atma dan raga sarira.
- Nunas tirtha, pembersihan Tri Pramana.
- Dharma Wacana, mendapatkan pencerahan tentang nilai-nilai dharma dalam kehidupan ini.
- Puja Parama Santih, mengakhiri pujawali.
***