Cuplikan Sebuah Percapakan di Hari 70 Tahun Indonesia Merdeka

Kris : Kalian udah pasang bendera belum ?
Slim : ha ha ha ,,,,ya jelas sudahlah,,,kan aku yang produksi bendera,,,lumayan dapat untung besar setiap tahun.  
Sindu : ah,,,,si Slim memang kreatif. Kalian gak bikin acara 17 Agustusan ?
Slim : gak Bro,,,  
Sindu : Kalau gitu kita ngobrol2 disini Yuk. Aku juga udah beres bro….Slim, Ngomong2….mau gak kamu menghormat sama bendera ?  
Slim : he he he,,,aku sudah mengerti dengan apa yang kau jelaskan kemarin. Bahwa bendera bukan hanya sekedar selembar kain berwarna merah dan putih, tetapi itu merupakan symbol Negara dan kita memang harus mengibarkan, menjaga dan menghormat pada sang saka merah putih.
Kris : yoi,,,setiap Negara pasti punya bendera dan hari kemerdekaan.
Sindu : jikau kau lagi melihat bendera merah putih, apa yang sedang kau bayangkan Kris ?
Kris : aku bisa membayangkan Indonesia raya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Aku bisa membayangkan perjuangan bangsa kita di masa lalu.
Slim : Sindu….Apa yang kau bayangkan jika berdiri di depan patung Ganesha ?
Sindu : Jika aku melihat sebuah patung Ganesha aku langsung dapat membayangkan : Gajah binatang yang teramat kuat dan besar berarti Tuhan maha kuat dan maha besar. Kuping yang lebar menandakan bahwa Tuhan maha pendengar, Gading yang patah menandakan seseorang yang menyembah Tuhan akan memiliki ego yang dikendalikan, Perut yang buncit menandakan Tuhan maha pemberi kemakmuran. Simbol-simbol dalam agama Hindu dibuat dengan sangat indah, unik, dan menarik untuk menggambarkan hakekat dari Tuhan ; Satyam ( kebenaran), Sivam ( kebaikan) , dan Sundaram (keindahan).
Slim : Di tanganmu itu kok ada gelang dari kain yang berwarna merah, hitam dan putih ? maknanya apa bro ?
Sindu : Itu adalah warna dalam keyakinanku Bro…..Maknanya adalah ada tiga fungsi utama (Tri Kona) Tuhan yaitu sebagai Pencipta disimbolkan dengan warna merah, pemelihara disimbolkan dengan warna hitam dan pelebur disimbolkan dengan warna Putih.
Kris : apakah lambang Negara ini diambil dari ajaranmu Sindu ?
Sindu : he he he…terserah kau saja mengartikannya bro…ada banyak lho lambang2 negara sepertinya diambil dari ajaranku. Mau tau ?
Slim : ya ya bro,,,,coba bagi dong informasinya!!
Sindu :,,,Motto atau semboyan Negara kita adalah Bhineka Tunggal Ika. Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha pada masa itu. Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:
Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Slim : Apalagi bro ?
Sindu : Burung Garuda .(Sanskerta: Garuḍa dan Bahasa Pāli Garula) Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang. 
Apakah lambang Negara Indonesia juga imajinasinya diambil dari sini ? he he he silahkan kamu pikirkan bro,,,
Kris : Apa lagi coy ?
Sindu : Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tidak lain di ambil dari kamus Hindu. 
Termasuk lambang-lambang di dada burung tersebut. Bintang adalah lambang di kepala Dewa Siwa, Rantai terdapat dalam lambang Dewi Saraswati dan Dewa-dewa lainnya, Banteng adalah kendaraan dari Dewa Siwa, Beringin adalah pohon yang di sakralkan yang termuat dalam sloka Bagavad Gita, Padi dan kapas adalah symbol kemakmuran yang terdapat dalam Arca Dewi Sri.
Slim : apa lagi wahai sahabat?
Sindu : Istilah dalam Hindu juga sering di pakai dalam Keprajuritan seperti : Resimen Cakrabirawa, Yonif 411/Pendawa, Yonif 405/Surya Kusuma., Yonif Linud 501/Bajra Yudha, Yonif 403/Wirasada Pratista, semboyan pada lambang kostrad = darma putra, semboyan pada logo TNI AU = Swa Bhuana Paksa. Motto atau seruan TNI Angkatan Laut Indonesia adalah: "Jalesveva Jayamahe" yang seringkali diterjemahkan dengan kalimat: "Di Lautan Kita Jaya". Sebenarnya ungkapan ini berasal dari Bahasa Sanskerta; "Jales.eva Jayamahe" .
Kris : mengapa timbul perbedaan dalam hal upacara di agamamu kawan ? Antara Hindu di India, Kalimantan, Jawa, Bali, Bugis semuanya aku lihat berbeda. Jangan-jangan agamamu adalah agama budaya ?
Sindu : Coba kamu perhatikan kenapa upacara kemerdekaan di tiap-tiap Negara caranya berbeda-beda ? Cara pasti akan berbeda-beda tapi inti dan makna dari upacara yang dilakukan adalah sama. Karena semuanya bersumber dari ajaran Weda. Soal dalam pengamalan ajaran agama Hindu lebih menonjolkan penampakan unsur budaya tidaklah lantas memberi arti bahwa agama Hindu itu sebagai agama Budaya budaya bro . Justru ajaran agama Hndu memperlihatkan sifatnya yang selalu “toleran” dengan kondisi sosial-budaya setempat yang kemdian melahirkan konsep “desa-kala-patra”, “negara mawa tatwa” dan “desa mawa cara”. 
Artinya kehadiran agama Hindu dimanapun tidak untuk “mematikan “ unsur budaya setempat melainkan justru digunakan untuk mendukung dan menopang pelaksanaan ajaran agama Hindu itu sendiri.
Jadilah praktek keberagaman umat Hindu begitu beraneka ragam di mana pun umat pemeluknya berada. Kesemua bentuk praktek agama itu bukanlah sebagai “agama budaya” melainkan hanya sebatas sebagai “budaya agama”.
Slim : Aku sadar, banyak unsur-unsur budayaku sudah hilang. Jika saja budayaku masih seperti dulu kala, aku yakin Jawa akan mendapatkan kunjungan wisatawan yang tidak kalah dengan Bali. 
Menurut kamu apa yang menyebabkan sebuah budaya itu tercabut dari akarnya ?
Sindu : Aku tidak mau menyebut penyebab utamanya adalah agama. Namun menurutku salah satu sebabnya adalah mengikuti ide-ide dari orang-orang yang memiliki kepentingan untuk memasukan unsur budayanya lewat agama. Terlalu cepat memberi label budaya sesat, musrik, 
bahkan menyimpang akan membuat orang tidak berani lagi menjaga budayanya sendiri. Jika seseorang yang sudah tercabut dari akar budayanya, maka orang tersebut dengan mudah dikendalikan.
Kris : Apa dampak dari seseorang yang tidak mengenal budayanya sendiri ?
Sindu : pertama ia tidak akan mempunyai jati diri. Jika jati diri tidak ada, ia tidak akan punya rasa memiliki apa yang ia punya. Mereka yang seperti itu akan lebih mementingkan budaya dari mana keyakinan itu berasal ketimbang budayanya sendiri. Dengan membawa nama Tuhan adalah bentuk penjajahan yang paling halus. Keyakinan tersebut akan berisi doktrin bahasa yang terbaik, pakaian terbaik dan tingkah laku yang terbaik tentu berasal dari dimana agama itu tercipta. Dengan membawa nama Tuhan, kejelekan sebuah bangsa (sumber agama) tidak akan kelihatan walapun umatnya melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji. 
Dengan pola pikir yang sudah dirubah, apapun akan mereka lakukan bahkan ada yang rela menabung berpuluh-puluh tahun, kemudian menghabiskan materi yang tidak sedikit itu untuk mengunjungi Negara orang lain dengan sebuah janji surga. Belum lagi pemimpin-pemimpin tertinggi daalam sebuah agama harus berasal dari tempat agama itu tercipta dan tidak mungkin orang-orang kita bisa menjadi itu. Kalau sudah seperti ini, dimana letak dari kemerdekaan spiritual itu ?
Kris : ya ya betul betul betul,,,,,,pemimpin umat tertinggi di agamaku tidak mungkin orang Indonesia he he he,,,,pati selalu orang dari Vatikan,,,,kirrr
Slim : hemmmm,,,,KEMERDEKAAN SPIRITUAL,,,,,,,istilah baru nih ….Apakah orang Hindu sudah merdeka secara spiritual ?
Sindu : Setidaknya kami tidak merasa mengikuti pakaian (busana adat), bahasa, dan tingkah laku orang-orang dari mana Hindu itu berasal. Kamu tidak akan menemukan orang Bali yang pergi kemana-mana menggunakan pakian India, termasuk di daerah2 basis Hindu di Nusantara ini. 
Walaupun ada orang Bali keindia-indiaan itu sangat sangat jarang sekali. Semua berjalan dengan budaya masing-masing tanpa takut dengan kata sesat. Juga tidak akan ada perintah untuk mengunjungi Negara tertentu.
Slim : kenapa harus ada unsur seni dalam agama ?
Sindu : agama Hindu yang memanfaatkan semua jenis seni dalam ritualnya: seni suara, sastra, lukis, ukir, patung, musik dan tari. Melalui seni, agama Hindu menanamkan rasa keindahan (estetika) dalam hati umatnya. 
Rasa keindahan memupuk tumbuhnya budi pekerti (etika) dalam tingkah laku. Hindu telah memberikan kita etika, kebudayaan, dan kegembiraan hidup, lebih dari sekedar agama, agama Hindu bagi umat Hindu adalah filsafat moral dengan nilai spiritual yang tinggi yang mengandung kegembiraan hidup dan bebas dari fanatisme.
Kris : apa lagi makna kemerdekaan spiritual itu bro ?
Sindu : Kemerdekaan spiritual juga berarti memberikan kebabasan dalam hal mentafsirkan tentang ajaran Agama. Banyak umat beragama lain beranggapan bahwa kitab suci tidak boleh ditafsirkan. 
Wahyu / sabda Tuhan harus dilaksanakan begitu saja, tanpa perlu ditafsirkan lagi. Pandangan ini terasa terlalu kahwatir bahwa ayat-ayat suci yang dimaninya itu akan disalahartikan. Sebaiknya isi dari kitab suci justru harus diberikan penafsiran sesuai dengan kondisi jamannya. 
Tanpa begitu, kitab suci akan tetap mengawang-awang, sedangkan dia diwahyukan untuk manusia yang masih hidup dan menginjak tanah.
Slim : Lanjutttttttttttttt
Sindu : Bagi agama lain, agama hanya berarti peningkatan intelektual terhadap doktrin-doktrin tertentu dan berbuat baik pada sesamanya. Sementara bagi orang Hindu, agama berpusat pada kesadaran. 
Manusia menjadi suci dengan menyadari kesucian, patung atau kuil atau buku hanyalah pendukung yang membantu meningkatkan spiritualitasnya; tetapi ia harus maju dan mengembangkan dirinya sendiri. 
"Bagi orang Hindu, manusia tidak berjalan dari kesalahan menuju kebenaran, tetapi dari kebenaran menuju kebenaran, dari kebenaran tingkat rendah menuju kebenaran tingkat tinggi"
Dan setiap jiwa adalah elang yang terbang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, mengumpulkan makin banyak kekuatan, hingga mencapai Matahari yang Megah. Selamat hari kemerdekaan kawanku. Semoga Negara kita maju, damai, rukun antar agama dan suku. MERDEKA
Slim : Merdeka
Kris : Merdeka
Demikian cuplikan pada Group Paguyuban Hindu, sebuah percapakan di hari 70 tahun Indonesia Merdeka.
Dan mohon juga disebarluaskan.
***