Surya

Surya adalah matahari sebagai kekuatan dalam menyinari dan menjadi sumber energi bagi semua mahluk hidup serta semua yang ada di alam semesta ini.
Dimana dalam peradaban dunia, matahari juga disebut dengan inca (atau ina) dengan perayaan dan pemujaannya yang ditujukan kepada dewa matahari.
Maka mengingat demikian pentingnya energi matahari tersebut sebagai sumber energi pertama dan utama bagi kelangsungan kehidupan di Bumi ini, maka hendaknyalah disebutkan : 
  • Bhatara Surya yang dikenal sebagai dewanya Matahari,
  • dan Surya Candra sebagai penguasa peredaran matahari tersebut.
    • melalui Pelinggih (Sanggah) Surya yang dipuja sebagai Sang hyang Surya / Siwa Raditya menjadi saksi segala kegiatan manusia khususnya dalam ritual yadnya.
    • Dan dengan upacara Surya Sewana yang dilakukan pada waktu matahari terbit dan matahari terbenam yang sampai sekarang ini masih terdapat di Bali. 
      • Sehingga menjadi stabil dan seimbanglah benda - benda yang mengitari matahari (Suryasewana) dengan delapan sifat asta dala dari keagungan Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai awal mula penciptaNya.
Mungkin saja jika diperlukan, sebagai tambahan dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, 
ternyata Surya atau Suryo yang diartikan sebagai "Matahari" dalam pratinjau "bukti sains agama Hindu dalam Veda, pustaka kuno"disebutkan juga dalam beberapa kitab suci weda yaitu sebagai berikut :
Rgveda II,11.20 “Avartayat suryo na cakram” 
Artinya: Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.

Atharwa Weda XII.1.37 “Ya apa sarpam vijamana vimrgvari” 
Artinya: Bumi bergerak berotasi dan bertranslasi

Yajur Weda III.6 “Ayam gauh prsnir akramid,asadan mataram purah, pitaram caprayam svah” 
Artinya: Bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar dilangit seperti seorang ibu, ia berjalan mengelilingi matahari sebagai seorang ayah. 

Dari sloka tersebut terlihat bahwa selain berotasi atau berputar pada porosnya, 
  • bumi juga berevolusi mengelilingi matahari, dari pernyataan ini sangat erat dengan teori heliosentris yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. 
  • Dan diperjelas lagi oleh kitab Atharwa Weda mengenai pergerakan Bumi. 
    • Dalam kitab ini pun juga menjelaskan bahwa bagaimana bumi dapat bertahan di dalam angkasa raya karena gaya tarik-menarik yang lebih superior, ini dalam ilmu fisika telah dijelaskan oleh Newton melalui teori Gravitasi yang sudah dipaparkan di atas. 
Atharvaveda XIX.7.1 “Citrani sakam divi rocanani sarisrpani bhuvane javani 
Artinya ” Semua konstelasi perbintangan yang bercahya ini berputar sangat kencang.
Atharwa Weda VI.106.3 “Suryasya rasmasyah para patanti asumat” 
Artinya : sinar matahari terpancar dengan kecepatan sangat tinggi. Penjelasan : kecepatan cahaya matahari adalah 2,99793 x 108 m/ detik.
Yajurveda IX :3 “Apam rasam udvayasam surye santam samahitam, apam rasasya yo rasah” 
Artinya: intisari yang paling halus yang membentuk air ada di matahari. 
Penjelasan : Matahari sesungguhnya adalah bola gas yang berpijar, dengan komponen utama gas hindrogen dan helium. Hidrogen (H2) dapat bereaksi dengan oksigen (O2) menghasilkan air (H2O). Reaksinya 2H2(g) + O2 (g)a 2 H2O(l). 

Atharvaveda XIV.1.2  “Somena aditya balinah” 
Artinya, matahari menghasilkan energi dari soma ( hiderogen). Penjelasan : Di Matahari secara terus menerus terjadi reaksi fusi ( penggabungan) inti-inti atom hydrogen menjadi inti atom helium. Reaksi tersebut disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar.

Yajurveda XVIII.40 “Susunah suryarasmis candrama-gandharvah” 
Artinya sinar matahari yang disebut susumna, menerangi bulan. 
Regveda II.27.4 “Dharayanta adityaso jagat stha” 
Artinya :Sinar matahari menopang seluruh alam semesta. 
Penjelasan : Sinar matahari menopang melalui energi radiasi yang dikandungnya. Sebagai contoh , Bumi menerima supply energi dari matahari sebesar 1,73 x 1017 joule per detik. Energi sebesar itu hanya seperlima puluh milyar dari seluruh energi yang dipancarkan matahari. Mengingat demikian pentingnya energi matahari, maka matahari disebut sebagai sumber energi pertama dan utama bagi kehidupan di Bumi.

Sloka-sloka Rig Weda dan kitab lainnya juga dijelaskan sebagai berikut :
  • Rig Veda [1.103.2], [1.115.4] dan [5.81.2]: Efek Gravitasi matahari membuat bumi stabil. 
  • Rig Veda [10.189.1]: Bulan ini, menjadi satelit bumi, berputar di planet Ibunya (Bumi) dan mengikutinya ber-revolusinya mengitari Matahari, ayah planet yang bercahaya sendiri. 
  • Rig Veda [1.169.9], [1.190.7]: Bumi berputar dan mengitari Matahari seperti anak sapi mengikuti Induknya. 
  • Rig Veda [1.164.2]: Garis edar bulat lonjong yang dilalui oleh benda angkasa adalah kekal dan tidak berkurang 
  • Rig Veda [1.164.29]: perputaran bumi tidak berkurang dan bumi terus berputar pada sumbunya 
  • Sama Veda [121]: Matahari tidak pernah terbenam ataupun terbit karena bumi yang berotasi 
  • Rig VedaXXX. IV. V : Bentuk Bumi adalah seperti oblate spheroid (bulat pepat). 
  • Markandeya Purana 54,12 : Bumi diratakan/dimampatkan di kutub (bulat pepat). 
Brahmana Aitareya (3.44) : 
  • Matahari tidak pernah tenggelam ataupun terbit. 
    • Ketika orang berpikir Matahari tenggelam tapi tidaklah demikian. 
      • Setelah tiba di penghujung hari, 
      • matahari membuat dirinya menghasilkan dua efek yang berlawanan, 
        • menghasilkan malam hari untuk apa yang di belahan bawah 
        • dan siang hari di belahan lainnya. 
    • Setelah sampai di penghujung malam, matahari membuat dirinya menghasilkan dua efek yang berlawanan, 
      • menghasilkan siang hari di belahan bawah 
      • dan malam hari di belahan lainnya. 
  • Pada kenyataannya, Matahari pun tidak pernah tenggelam,
***