Asta Dala

Asta Dala "Astadala" adalah delapan simbol sifat keagungan Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa yaitu :
  1. Anima, mempunyai kekuatan yang dapat merubah diri-Nya menjadi sekecil-kecilnya;
  2. Lagima, bersifat ringan atau halus;
  3. Mahima, Maha besar meliputi semuanya;
  4. Prapti, serba tercapai, segala kehendakNya
  5. Prakamya, segala kehendakNya selalu terlaksana
  6. Içitwa, beliau mengatur segala yang ada di dunia dan bhuwana agung ini;
  7. Waçitwa, tidak ada yang melebihi kekuasaanNya;
  8. Yatrakamawasaytwa, tidak ada yang dapat menentang kodratNya
Di atas Swastika dengan Asta Dala tergambar Ketu/Mahkota tersudut 3, yang menyimbulkan iman/keyakinan bathin kepada Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana yang disebutkan tentang Peradah Hindu Dharma.

Begitu pula dijelaskan delapan simbol tersebut sebagai bunga dan daun dari Swastika yaitu :
  • Sebagai Bunga, Padma yang berdaun bunga delapan, dalam arti kata lambang swastika (FPMHD-Unud), tersebutlah dari bentuk Swastika itu timbul bentuk Padma (teratai) yang berdaun bunga delapan.
  • Sebagai Daun, Padma Anglayang yang jumlah daunnya delapan menjadi 8 (delapan) arah dari bumi ini.
Pada abad ke-16 dikisahkan datang Danghyang Nirartha yang menambahkan simbol Dewata Nawa Sanga bilang bucu (setiap sudut) menjadi asta dala yang menutupnya di tengah dengan Sang Hyang Tri Purusa.

Demikian juga halnya dengan jenis bunga yang digunakan dalam persembahyangan,
  • hendaknya juga disesuaikan dengan warna bunga yang dipilih sesuai dengan Padma Astadala dan baunya yang harum.
***