Nasarin adalah upacara peletakan batu pertama dalam membangun rumah dan tempat suci yang sesuai dengan asta kosala kosali, fengsui Bali disebutkan dewasa ayu untuk melaksanakan upacara nasarin ini yaitu :
- Watek: Watu.
- Wewaran: Beteng, soma, Budha, Wraspati, Sukra, was, tulus, dadi.
- Sasih: Kasa, Katiga, Kapat, Kalima. Kanem.
Sesuai dengan sastra yang
disebut di atas dilaksanakan sebagai berikut :
- Dasar pertama dengan /Bata Bang/ atau batu bata merah, yang bergambarkan /Badawangnala/, dengan wijaksara ANG.
- Klungah Kelapa Gading makasturi, airnya dibuang, ditulisi dengan wijaksara OM kara.
- Dilengkapi dengan wangi-wangi, lengawangi, buratwangi, dedes, kawangen kraras, pis bolong 11 kepeng,
- Dibungkus dengan kain putih, diikat dengan benang 4 warna (lawe catur warna).
- Di pucaknya kawangen dengan pis bolong 33 kepeng (urip bhuwana), canang satangkep, tumpeng bang adanan, iwak (daging) siap biying yang dipanggang, lengkap dengan raka buah-buahan.
- Jugjugin (tancapkan) dengan keris/dahan (carang) taru dadap, simbul lanang (purusa sebagai jiwa).
- Setelah itu baru dipergunakan sebagai dasar.
- Di atas upakara tadi, ditindih dengan bata bang (batu bata merah), bertuliskan Dasaksara. Lalu ditindih dengan batu hitam (batu bulitan), yang bertuliskan Tri Aksara ANG UNG MANG.
- Selanjutnya diatasnya diisi sebuah kawangen, dengan pis bolong 11 kepeng, yang bertuliskan OM karamertha..
Perincian upacara yang tersebut di atas, tidak dapat dilepaskan dengan sastra yadnya, tattwa atau sistim filsafat Hindu, tentang Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara manusia yang akan menempati bangunan tersebut.
***