Asta Kosala Kosali

Asta Kosala Kosali adalah salah satu lontar arsitektur Bali yang memuat tentang pembangunan tempat suci dan pedoman dalam membangun rumah adat tradisional Bali yang dahulu dicetuskan oleh Bhagawan Penyarikan sebagai perwujudan seni budaya yang indah.
Karena rasa keindahan juga dapat memupuk tumbuhnya budi pekerti (etika) dalam tingkah laku.
Dalam veda kalpa Hindu Dharma dijelaskan bahwa Asta Kosala Kosali juga disebutkan sesuai dengan landasan filosofis, etis, dan ritual dengan memperhatikan konsepsi perwujudan, pemilihan lahan, hari baik (dewasa) membangun rumah, serta pelaksanaan yadnya, yang penataan bangunannya didasarkan atas anatomi tubuh yang punya rumah. 

Pengukurannya pun lebih menggunakan ukuran dari tubuh yang empunya rumah. Mereka tidak menggunakan meter tetapi menggunakan seperti:
  • Musti (ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari yang menghadap ke atas),
  • Hasta (ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata dari pergelangan tengah tangan sampai ujung jari tengah yang terbuka)
  • Depa (ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan yang dilentangkan dari kiri ke kanan).
Dalam Asta Kosala Kosali juga memuat unsur buana agung (makrokosmos) dan buana alit (Mikrokosmos). Kosmologi Bali itu bisa digambarkan secara hirarki atau berurutan seperti Tri Loka yaitu : Bhur, Bwah, Swah.

Selain itu juga konsep ini berpegang juga kepada mata angin, 9 mata angin (Dewata Nawa Sanga). Setiap bangunan itu memiliki tempat sendiri. seperti misalnya:
  • Dapur/paon, karena berhubungan dengan api maka Dapur ditempatkan di Selatan,
  • Tempat sembahyang karena berhubungan dengan menyembah akan di tempatkan di Timur tempat matahari Terbit.
  • Karena sumur menjadi sumber air maka ditempatkan di utara dimana Gunung berada begitu seterusnya.
Dan sebagai tambahan berkaitan dengan beberapa hal yang termuat dalam lontar asta kosala - kosali yang dikombinasikan dengan asta bumi juga disebutkan sebagai berikut :
***