- Menjadi Sthana para atman leluhur, Dewa Pitara / Dewa Hyang ataupun Sang Hyang Guru,
- Kita sujud dan bhakti kepadaNya, merenung dan memohon agar hidup kita ini direstuiNya dengan kesentosaan.
- Kemulan juga memiliki fungsi sebagai pengayatan Tri Murti yang merupakan manifestasi Sang Hyang Widhi atau disebut Sanghyang Tuduh,
- Dialah asal segala yang ada ini dan kepadaNya pula segala yang ada ini akan kembali.
- berbentuk pelinggih dengan rong tiga yang bertempat di merajan sebagai salah satu tempat suci pekarang rumah.
- Ini sesuai dengan bunyi mantra saat muspa atau sembahyang di hadapan rong tiga; “om brahma wisnu iswara dewam……”
Sanggah Kemulan sebagai konsep dalam pemujaan atman para leluhur kita sebagai bentuk penghormatan kepada beliau, disebutkan perkembangannya
- Diawali dengan pembuatan Sanggah Turus Lumbung sebagai tempat suci pekarangan rumah
- Dan setelah penghuninya agak mampu, barulah mereka membuat bangunan ini untuk mengganti turus lumbung itu dengan bangunan rong tunggal dan rong tiga yang disebut dengan kemulan.
- Sakralisasi seperti contohnya dengan melaspas alit dilaksanakan untuk memohon agar hidup kita ini direstuiNya dengan kesentosaan.
- agar dapat memberikan perlindungan
- dan pertolongan kepada manusia,
- tetapi dapat pula menimbulkan bencana.
Yang pertama yang dipuja adalah roh orang-orang besar dan roh nenek moyang, yang disebut Hyang Kemulan atau Dewa Hyang. Roh suci seseorang ditempatkan di Sanggah Kamimitan / Pamerajaan. (ref2)
maka didalam lingkungan masyarakat yang lebih kecil (keluarga ) diharuskan untuk membangun sanggah / pemrajan di pekarangan masing – masing berupa pelinggih rong 3 yang biasa di sebut sanggah kemulan.
Sanggah kemulan ini berfungsi sebagai tempat memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa dengan segala manifestasinya dengan bentuk segi empat panjang bertiang empat dengan 3 buah ruangan (Rong Tiga) sebagai stana/linggih :
- Pada Sanggah Kemulan Sebelah Kanan adalah linggih Dewa Brahma,
- Ruang sebelah kiri adalah Linggih Dewa Wisnu, dan
- ditengah – tengah adalah lingih Dewa Siwa.
Tahulan ini dianggap sebagai simbul jiwa,
Maksud dari pembangunan Palinggih rong Tiga dalam lingkungan keluarga adalah agar kita selalu ingat dan memuja kebesaran Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam kaitannya hutang kita yang di sebut Tri Rnam.
Tempat tersebut dinamai Sanggah / Pemerajan bila minimal terdapat…
- Tapuk sebagai Lambang Siwadwara, dan
- tangkai sebagai simbul rambut,
- sedangkan ruang kanan dan Kiri sebagai simbul mata.
Maksud dari pembangunan Palinggih rong Tiga dalam lingkungan keluarga adalah agar kita selalu ingat dan memuja kebesaran Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam kaitannya hutang kita yang di sebut Tri Rnam.
Tempat tersebut dinamai Sanggah / Pemerajan bila minimal terdapat…
- Kemulan Rong Tiga sebagai linggih Tri Murti / Leluhur
- Linggih Sedana Penglurah
- Gedong Linggih Taksu.
- Cendana tergolong kayu prabhu (utama).
- Menengan tergolong (madya) kayu patih.
- Cempaka tergolong kayu arya (utama).
- Majagau tergolong kayu demung (madya)
- Suren tergolong kayu demung (nista).
- Jika ternyata setelah diaben jiwa2 tersebut memiliki kualitas untuk mencapai moksa (bersatu dengan Hyang Widhi) beliau langsung menyatu di Rong 3 (3 lubang utama di atas).
- Jika ternyata setelah diaben jiwa2 tersebut belum mencapai kualifikasi untuk moksha, maka beliau mengambil posisi satu lantai di bawah Rong 3 (disetiap Rong 3 selalu ada tempat kosong di bawah Rong 3), sambil menunggu kesempatan untuk reinkarnasi.
***