Kresna

Kresna atau Krishna dalam sejarahnya diceritakan,
Awalnya sastra yang secara eksplisit menyediakan deskripsi terperinci tentang Kresna sebagai seorang tokoh adalah kitab Mahabharata yang digambarkan sebagai perwujudan Dewa Wisnu.
Dan terkadang terlihat bulu merak disematkan sebagai hiasan pada mahkotanya yang dikatakan sebagai simbol kekuatan luar biasa, dan juga mengingatkannya pada sebuah cinta romantis.
Dalam Mithologi Hindu Dharma, Kresna adalah salah satu awatara dari Dewa Wisnu, menjelma sebagai sosok manusia dalam menegakkan dharma kebaikan di muka bumi ini yang dalam sejarahnya Kresna merupakan putra dari Prabu Basudewa.
Kresna yang bersenjatakan cakra adalah tokoh yang juga muncul di berbagai cerita utama dalam wiracarita tersebut yang khususnya dalam delapan belas parwa Mahabharata dimana bab keenam (Bismaparwa) disebutkan merupakan bagian teristimewa sebagai kitab yang disebut Bhagawadgita
Dimana kitab tersebut mengandung wejangan Kresna kepada Arjuna, sepupunya sendiri, dengan latar belakang sesaat sebelum perang Kurukshetra (Baratayuda) dimulai.
Akan tetapi perincian kehidupan Kresna saat kanak-kanak dan remaja tidak terdapat dalam wiracarita tersebut, melainkan dalam Bhagawatapurana, Wisnupurana, Brahmawaiwartapurana, dan Hariwangsa. 

Karena kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana diagungkan oleh pengikut Waisnawa, sedangkan Hariwangsa adalah kitab pendukung yang menjelaskan hal yang belum dibahas dalam wiracarita Mahabharata.
Kresna yang menjadi salah satu awatara dari Dewa Wisnu tersebut, menjelma sebagai sosok manusia dalam menegakkan dharma kebaikan di muka bumi ini, Kresna yang merupakan putra dari Prabu Basudewa dari Kerajaan Surasena dalam kisahnya diceritakan :
Kresna sebagai pendiri Kerajaan Dwaraka yang dalam wiracarita Mahabharata, Kresna sebagai seorang raja yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan berwibawa sebagai keturunan dari Wangsa Yadawa yang yang sebagaimana disebutkan dalam silsilah Raja Barata yang menurunkan tokoh-tokoh utama dalam Mahabharata.
Dalam perjalanan kisahnya diceritakan bahwa beliau Sang Kresna dari Wangsa Yadawa bersaudara dengan Baladewa juga sepupu dari Pandawa dan Korawa dari Wangsa Kaurawa yang dalam Udyoga Parwa dari Mahabrata,
Kresna bertindak sebagai juru damai yang pada saat itu gagal dalam merundingkan perdamaian untuk Pihak Pandawa untuk menuntut separoh dari Kerajaan tetapi pada saat itu pihak Korawa bersikeras menolak dengan alasan bahwa Pandawa telah kehilangan haknya sehingga karena tidak ada jalan lain lagi, kedua belah pihak siap perang untuk saling menghukum dan masing - masing menggerakkan pasukan ke medan perang Kurusetra.
Pada persiapan perang bharatayuda di kurushetra dalam mahabharata blog, Kresna tidak bersedia bertempur secara pribadi. Ia mengajukan pilihan kepada para Pandawa dan Korawa, bahwa salah satu boleh meminta pasukan Kresna yang jumlahnya besar sementara yang lain boleh memanfaatkan tenaganya sebagai seorang ksatria. Mendapat kesempatan itu, Arjuna dan Duryodana pergi ke Dwaraka untuk memilih salah satu dari dua pilihan tersebut.
Duryodana jenius di bidang politik, maka ia memilih tentara Kresna. Sedangkan para Pandawa yang diwakili Arjuna, bersemangat untuk meminta tenaga Sri Kresna sebagai seorang penasihat dan memintanya agar bertempur tanpa senjata di medan laga. Sri Kresna bersedia mengabulkan permohonan tersebut, dan kedua belah pihak merasa puas.
Pandawa telah mendapatkan tenaga Kresna, sementara Korawa telah mendapatkan tentara Kresna. Persiapan perang dimatangkan.

Perang akhirnya berkecamuk, yang dalam bhisma parwa disebutkan pasukan Korawa dan pasukan Pandawa berhadapan satu sama lain sebelum Bharata Yudha dimulai. Lalu Kresna sebagai kusirnya Arjuna berada di antara kedua pasukan untuk memenangkan perang tersebut.

Setelah perang selesai,
  • Keabadian Kresna sebagai awatara yang dalam kitab Upanisad khususnya Maitriya Upanisad 6.15 dan dalam Bhagawad Gita 11.32, Kresna sebagai sosok manusia berakhir,
  • Wafatnya Khrisna yang dalam Mausala Parwa disebutkan, 
    • Dijuluki Keshava karena sebelumnya dia membunuh iblis yang disebut 'Kesi' yang merupakan panglima tertinggi para iblis.
    • Tubuhnya rebah terlentang dalam keadaan samadhi tingkat yang tertinggi.
  • yang wafat pada tahun 3102 sebelum masehi, semenjak saat itu diceritakan dalam kutipan mahabharata, usia ras manusia dalam purana
    • dengan wafatnya Shrii Krishna tersebut, Prabhu Yudhisthira (Putra Sulung dari Para Pandhava) enggan meneruskan tampuk pemerintahan setelah mendengar Shrii Krishna wafat. Para Pandawa kemudian memutuskan menuju ke Himalaya untuk memulai kehidupan sebagai seorang pertapa.
Sampai saat ini, kepahlawanan dan wejangan - wejangan Kresna sebagai penasehat Sang Arjuna dalam perang Bharata Yudha tersebut dirangkum kedalam sebuah Kitab yaitu Bhagawad Gita sebagai tutur Yang Maha Suci Kreshna dalam gundahnya Sang Arjuna untuk menegakkan dharma kebaikan di muka bumi ini.

Sebagai tambahan :
  • Dalam kisah Mahabharata dimana Arjuna juga menyebutkan Sri Krishna dengan nama Sri Govinda karena Krishna adalah obyek segala kesenangan bagi sapi-sapi dan indera-indera.
  • Dan ada beberapa hikmah dalam kisah Mahabharata2015 dalam wejangan Sri Khrisna sebagaimana disebutkan :
    • Keinginan membuat mereka menembus berbagai hal untuk mengejar cita-cita dan impian mereka.
    • Hidup tidak hanya ada di masa depan, atau di masa lalu (atita). Hidup juga ada di masa sekarang ini (Wartamana).

***