Prabu Basudewa

Prabu Basudewa adalah salah satu tokoh dari kisah Mahabharata yang berasal dari Wangsa Yadawa.
Beliau dikenal memeliki istri yang bernama Dewaki yang melahirkan tokoh besar yaitu Kresna sebagai simbol kekuatan luar biasa, dan juga mengingatkannya pada sebuah cinta romantis.
Basudewa atau Wasudewa (Sansekerta: वसुदेव; vasudeva) dalam kisah epik Hindu dalam dunia wayang Mahabharata disebutkan Beliau merupakan putra Raja Śũrasena dari Wangsa Yadawa.
Dia merupakan kakak dari Kunti, yang menjadi istri Pandu.
Dia menikahi Dewaki, adik sepupu Kamsa, dan merupakan ayah kandung dari Krishna dan Subadra.
Dia juga memiliki istri kedua, Rohini, yang melahirkan putera sulungnya, Balarama.

Menurut beberapa Susastra Hindu (Itihasa dan Bhagawad Gita), ia memiliki putera-puteri lain dari hasil hubungannya dengan kedua istrinya.
Kata Vāsudeva (wa-asudewa), berarti keturunan Wasudewa, merupakan nama lain Krishna.
Selain dalam Susastra Hindu, Prabu Basudewa muncul dalam dunia pewayangan sebagai putra sulung Prabu Basukunti (dalam pewayangan Jawa) Raja negara Mandura dengan permaisuri Dewi Dayita, putri Prabu Kunti, raja Boja. 
Ia mempunyai tiga orang saudara kandung masing-masing bernama Dewi Prita alias Dewi Kunti, Arya Prabu Rukma dan Arya Ugrasena.
Prabu Basudewa mempunyai tiga orang isteri atau permaisuri dan empat orang putra. Dengan permaisuri Dewi Mahira alias Maerah (dalam pewayangan Jawa) ia berputra Kangsa. Kangsa sebenaranya putra Prabu Gorawangsa, raja raksasa negara Gowabarong yang dengan beralih rupa menjadi Prabu Basudewa palsu dan berhasil mengadakan hubungan asmara dengan Dewi Mahira.

Dengan permaisuri Dewi Mahindra alias Maerah (dalam pewayangan Jawa), Prabu Basudewa memperoleh dua orang putra bernama Kakrasana alias Baladewa dan Narayana alias Kresna. 
Sedangkan dengan permaisuri Dewi Badrahini ia berputra Dewi Wara Sumbadra alias Dewi Lara Ireng. Secara tidak resmi, Prabu Basudewa juga mengawini Ken Sagupi, swaraswati Keraton Mandura, dan memperoleh seorang putra bernama Arya Udawa.
Prabu Basudewa sangat sayang kepada keluarganya. Ia pandai olah keprajuritan dan mahir memainkan senjata panah dan lembing.

Setelah usia lanjut, ia menyerahkan Kerajaan Mandura kepada putranya, Kakrasana, dan hidup sebagai pendeta di Pertapaan Randugumbala. 

Prabu Basudewa meninggal saat negara Mandura digempur Prabu Sitija alias Bomanarakasura, Raja Negara Surateleng.

Demikian sekilas diceritakan perjalanan kehidupan dari Prabu Basudewa yang mengingatkan sebuah perjuangan hidup untuk bertahan guna menyelamatkan anak-anaknya.

***