Stana Para Manifestasi Sang Hyang Widhi Pada Tempat Suci Pekarangan Rumah

Sang Hyang Widhi dalam kemahakuasaan untuk bermanifestasi melalui kekuatan "Maya"Nya menjadi kekuatan pada tempat suci pekarangan rumah yaitu sebagai :
Sebagaimana dijelaskan manifestasi Hyang widhi di hindu Bali yang disebutkan berdasarkan lontar Widhi Tattwa dan Lontar Bhuwana Kosa pada tempat suci pekarangan rumah ini yang diawali dari Sanggah Merajan yaitu Sang Hyang Widhi,
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan pada bangunan suci Kemulan/Rong Tiga dengan swabawa Nya Sang Hyang Guru Suksma,
    • Beliau memiliki sifat Purusa-Pradana
    • Sumber dari segala pengajaran, meraga atma (berwujud atma/roh),
      • Pada rong kanan (selatan) bersifat Brahma sebagai Purusa dengan swabawa Nya Sang Hyang Sri Guru. 
      • Pada rong kiri (utara) bersifat Wisnu sebagai Pradana dengan swabawa Nya Sang Hyang Sri Adi Guru. 
      • Pada rong tengah menjadi penyatuan Purusa-Pradana meraga niratma (berwujud bukan atma/roh) bersifat Siwa dengan swabawa Nya Sang Hyang Sri Parama Adi Guru / Bhatara Guru.
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan pada bangunan suci Catu Meres (Gedong yang tidak bertumpang) dengan swabawa Nya Sang Hyang Sri Manik Galih (Dewa padi dan beras atau sumber makanan).
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan pada bangunan suci Gedong Sari (Sanggah Natah) dengan swabawa Nya Sang Hyang Siwa Reka.
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan pada bangunan suci Piasan dengan swabawa Nya Sang Hyang Wenang.
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan Bhuta Dewa pada bangunan suci Taksu dengan swabawa Nya Sang Hyang bhuta Kala Raja.
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan Durga Maya pada bangunan suci Penunggun Karang dengan swabawa Nya Sang Hyang Durga Manik.
  • Durga Manik artinya Dharma Wisesa, bentuk kekuatan ini yang paling dekat dengan manusia, oleh karenanya apabila manusia tidak melaksanakan pekerti atau pemeliharaan secara spiritual terhadap Dwi Hita Karana (hubungan antar manusia dan dengan lingkungannya) maka,
    • Kekuatan ini akan memperingatkan manusia melalui kekuatan wisesanya. 
    • Demikian pula sebaliknya, kekuatan ini akan memberikan kekuatan Dharmanya jika manusia tetap melaksanakan hubungan baik dengan lingkungannya.
  • Bermanifestasi sebagai para danawa, kekuatan penjaga atau proteksi di depan halaman (sebelah kanan pintu gerbang) pada bangunan suci Lebuh dengan swabawa Nya Sang Hyang Wisesa.
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan Duara Pala pada setiap bangunan suci Kori, Apit Lawang (pintu gerbang) dengan swabawa Nya Sang Hyang Panca Kala. 
      • Sebelah kanan pintu keluar Sang Maha Kala
      • Sebelah kiri Sang Adi Kala. 
      • Tepat di pintu masuk Sang Kala, 
      • di depan pintu Sang Sunia Kala, 
      • Pada aling-aling Sang Dora Kala. 
    • Sehingga tercipta tanda + (tapak dara) pada pintu masuk pekarangan.
  • Sang Panca Kala bermanifestasi menjadi suatu kekuatan untuk menguji sradha (keimanan) manusia dengan swabawa Nya Sang Durga Bhucari. Kekuatan ini bertitik sentrum di depan halaman rumah (Lebuh).
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan untuk menguji sradha manusia dengan swabawa Nya Sang Kala Buchari, dengan bertitik sentrum pada halaman rumah (natah).
  • Bermanifestasi sebagai kekuatan untuk menguji sradha manusia dengan swabawa Nya Sang Butha Buchari, dengan bertitik sentrum pada halaman tempat pemujaan (natah Pemerajan/Sanggah). 
  • dll.
Dengan adanya stana para manifestasi Sang Hyang Widhi dalam sinar - sinar suciNya pada tempat suci pekarangan rumah tradisional di Bali sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keharmonisan bagi keluarga.
***