Manifestasi artinya sinar suci Tuhan atau perwujudan Sanghyang Widhi yang selalu mengingatkan manusia atas segala kemahakuasaanNya dalam siklus kehidupan ini.
Ilustrasinya ibarat matahari dan sinarnya.
Ilustrasinya ibarat matahari dan sinarnya.
Sinarnya yang sampai ke kulit kita. Maka melalui sinarnya kita memuja matahari.
Demikian pula halnya dalam keyakinan Hindu Dharma, para dewa merupakan sinar suci atau manifestasi dari Tuhan yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
Demikian pula tentang siklus hidup ini yang tidak lepas dari Tri Kona yaitu : Uppeti (Lahir/diciptakan), Stiti (Hidup/dipelihara) dan Pralina (Mati/dilebur), ini semua merupakan rangkaian yang telah dicptakan oleh Tuhan sebagai penyeimbang kehidupan dan memberikan pemahaman yang mudah akan siklus hidup ini.
Dewa berasal dari kata “Div” yang artinya sinar, karena sinar itu berasal dari Tuhan, sehingga disebut sinar suci.
Dalam kontek kehidupan,
- ada yang diciptakan,
- ada yang dipelihara
- dan ada yang dilebur.
Demikian pula tentang siklus hidup ini yang tidak lepas dari Tri Kona yaitu : Uppeti (Lahir/diciptakan), Stiti (Hidup/dipelihara) dan Pralina (Mati/dilebur), ini semua merupakan rangkaian yang telah dicptakan oleh Tuhan sebagai penyeimbang kehidupan dan memberikan pemahaman yang mudah akan siklus hidup ini.
Sehingga sebagai manusia untuk lebih memantapkan diri dalam memuja dewa disebutkan bahwa,
Sudah sepatutnya kita menghormati, memohon dan memuja Dewa khususnya Tri Murti yang merupakan tiga kekuatan/sinar suci Tuhan untuk selalu memohon tuntunan dan petunjuk agar manusia dapat menjalankan hidup dengan baik. Seperti Sloka di bawah ini:
Bhadram karnebhih srnuyama dewaBhadram pasyemaksabhir yajatrahSthirair angais tustuvamsas tanubhirVyasema devahitam yadayuh
(Rgveda. 1.89.8)
Artinya:
Dewa Yang Agung ! Semoga kami dapat mendengar apa yang baik didengar dengan telinga. Semoga kami dapat melihat apa yang baik dilihat, oh Dewa yang suci. Dengan anggota badan dan tubuh yang kuat, semoga kami dapat memujamu untuk mencapai rentangan hidup yang engkau tetapkan.
Kemuliaan dan keagungan tugas para Dewa hendaknya menjadikan manusia selalu ingat dan memuja Dewa,
Memuja Dewa bukan berarti tidak memuja Tuhan.
Dewa sebagai perantara memuja Tuhan memberikan kemudahan bagi pemuja untuk menghubungkan sang diri dengan pencipta.
Tuhan memanifestasikan Diri-Nya dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih sederhana tentang kemahakuasaan-Nya,
Tuhan yang pada dasarnya bersifat Acintya yang merupakan tidak terpikirkan, Nirguna tidak berwujud sangat susah bagi seorang manusia untuk mengetahuinya.
Dengan adanya Tri Murti yaitu Brahma (Pencipta), Wisnu (Pemelihara), dan Siwa (Pelebur) yang berfungsi sebagai keseimbangan alam semesta ini sudah semestinya kita sebagai umat manusi sangat bersyukur dan yakin dalam memujaNya.
***