Dalam Kitab Weda Smrti Hal. 99 No. 192, Agama Hindu meyakini bahwa roh dari leluhur atau orang yang sudah meninggal harus di hormati, karena mereka meyakini bahwa roh tersebut bisa menjadi dewa terdekat manusia. Selain itu, dalam agama Hindu juga mempercayai tentang adanya Samsara (menitis/reinkarnasi).Dalam Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smrti hal. 99, 192, 193 berbunyi: Termasyurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, keempat puluh, keseratus dan keseribu. Demikian disebutkan dalam ajaran Hindu Damai yang kini menjadi tradisi di Indonesia. |
Dengan demikian orang Hindu Bali disebutkan juga merasa belum lengkap kehidupannya apabila belum melaksanakan Ngaben,
Karena upacara itu dimaknai sebagai kewajiban atau utang pitra rna yang harus dibayar kepada Leluhur yang telah melahirkan kita.
Roh suci leluhur mereka juga nantinya dapat datang dan pergi ke nirwana, alam swah loka dan dapat kembali ke alam ini.
Seperti halnya dalam upacara nyaagang selama Galungan hingga Kuningan yang sebagaimana disebutkan :
Untuk dapat memberikan berkah dalam bentuk kesejahteraan kepada para keturunannya yang masih hidup.
Dan semogalah roh suci leluhur mencapai moksa yaitu :
Kebebasan, kedamaian, ketenangan, dan kesempurnaan yang dalam Lontar Yama Purana Tattwa untuk doa/ Mantram Hindu sewaktu nyekah pada upacara Pitra Yadnya yang disebutkan dapat diucapkan yaitu sebagai berikut :
OM DEWA PITARA SARWA PARIWARA GUNA SWAHA, HARSAYAH SAWA PUJANAM PRASIDANTU SUKA KRTAM,
OM A – TA – SA – BA – I,
OM WA – SI – NA – NA – YA MANG ANG UNG, MOKSHANTU, SWARGANTU, SUNIYANTU, ANG KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SWAHA
Oh Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa yang menguasai roh leluhur kami, hamba memuja-Mu agar segala sesuatunya berjalan baik, semoga roh leluhur kami diampuni agar mencapai kebebasan, kedamaian, ketenangan, dan kesempurnaan.
Dengan mengucapkan mantra tersebut diatas yang disebutkan bertujuan agar :
- Kebebasan roh untuk dapat terlepas dari ikatan Panca Mahabutha (tubuh) melalui prosesi Ngaben,
- Ketenangan roh terlepas dari ikatan Panca Tanmatra (kenikmatan panca indra ketika masih hidup) melalui prosesi Nyekah,
- Dan kesempurnaan berarti atman/ roh bersatu dengan Brahman/ Hyang Widhi (amoring acintya).
Jadi bila belum diupacarai Pitra Yadnya doa/ mantra itu kurang tepat diucapkan karena roh/ atman masih terikat.
***