Raganta Tuwi

Raganta Tuwi artinya perwujudan / simbol diri kita sebagai manusia.
Dalam “Lontar Yajña Prakrti” disebutkan: “sahananing bebanten pinaka raganta tuwi, pinaka warna rupaning Ida Bhatara, pinaka anda bhuwana
Artinya sebagimana disebutkan dalam kristalisasi Sivasddhanta Agama Hindu :
Semua jenis banten (upakara) adalah merupakan simbol diri kita, lambang kemahakuasaan Hyang Widhi dan sebagai lambang Bhuana Agung (alam semesta ini).
Dan dalam memaknai banten sebagai bahasa simbol menurut PHDI dikatakan bahwa Raganta Tuwi ini dapat dijabarkan berdasarkan pembagian Tri Angga dari tubuh manusia seperti :
  • Ulu atau Kepala (Utama Angga), 
  • Badan (Madhyama Angga), 
  • Kaki atau Suku (Kanistama Angga). 
Jika dihubungkan dengan Tri Angga ini maka :
Kemudian berdasarkan lapisan yang menyusun tubuh manusia yakni: 
Jika lapisan ini dikaitkan dengan keberadan bebanten, maka :
  • Banten yang mewakili Panca Maha Bhuta ini adalah banten yang memiliki fungsi sebagai suguhan seperti: banten soda atau ajuman, rayunan perangkatan dan sebagainya. 
  • Sedangkan banten yang berfungsi sebagai penguatan yang dijabarkan dalam berbagai bentuk pengharapan dan cita-cita adalah banten sebagai Suksma Sarira seperti banten Peras, Penyeneng, Pengambyan, Dapetan, Sesayut dan sebagainya. 
  • Sedangkan banten yang berfungsi sebagai pengurip atau pemberi jiwa seperti Banten Daksina, Banten Guru, Banten Lingga adalah merupakan simbol atman yang berfungsi sebagai sumber kehidupan.
***