Sukshma; Sukma Sarira; Manomaya Kosha adalah lapisan kasar sarira badan manusia yang tersusun dari pikiran yang kasar, yaitu
- keinginan,
- hawa nafsu (kama), dan
- emosi negatif.
***
Sebagai salah satu unsur badan dalam Hindu disebutkan bahwa suksma Sarira ini juga merupakan badan yang memiliki bentuk, akan tetapi tidak bisa dilihat ataupun diraba dan merupakan letak dari akal dan pikiran manusia.
Badan ini diidentikkan dengan roh manusia.
Orang yang meninggal akan meninggalkan badan kasarnya dan menjadi roh dan menempati alam Pitara sampai waktunya dia kembali lagi ke dunia.
Kenapa menjadi roh, bukan menjadi atman?
Buktinya adalah terkadang ada orang yang memiliki kemampuan lebih/indra ke-enam yang mampu membuat orang itu melihat roh orang yang sudah meninggal dimana mempunyai bentuk dan wajah sama seperti saat keadaan masih hidup.
***
Kalau setelah mati kita lahir di alam-alam bawah, ini adalah lapisan badan yang akan kita gunakan di alam-alam bawah tersebut.
Kalau ini yang terjadi, dari alam-alam bawah ini kita akan langsung mengalami kelahiran kembali ke dunia untuk melanjutkan evolusi jiwa (atman) kita, tanpa sempat pergi ke alam-alam luhur (alam para dewa).
WUJUD : Wujud dasarnya mirip dengan kabut atau awan tanpa bentuk, dengan warna yang selalu berubah-ubah sesuai dengan isi pikiran kita sendiri. Orang yang biasa mengikuti nafsu indria dan emosi negatifnya seperti prilaku asubha karma (marah, benci, iri hati, dll), sukshma sarira-nya cenderung kasar, tebal dan padat.
Sebaliknya orang yang telah maju di dalam spiritualitas, sukshma sarira-nya wujudnya lembut, cerah dan berpendar.
Kalau ada diantara kita ada yang punya bakat khusus atau kemampuan untuk melihat dimensi yang lebih halus, kita bisa melihat Sukshma Sarira ini sebagai “aura”. Sebenarnya yang dilihat adalah sukshma sarira.
Dalam literatur spiritual timur di dunia barat, sukshma sarira sering disebut sebagai astral body (badan astral).
Dalam literatur spiritual timur di dunia barat, sukshma sarira sering disebut sebagai astral body (badan astral).
Hal ini tidak salah, terutama karena bagi seorang yogi yang wikan, sukshma sarira-nya bisa dia bentuk dengan wujud seperti apa yang dia inginkan, mungkin bentuk yang identik sama dengan sthula sarira (badan fisik)-nya. Atau bentuk yang lain.
Dan dengan memakai sukshma sarira-nya itu, dia bisa bepergian ke segala tempat yang sangat jauh di berbagai dimensi alam (loka) dengan sadar.
(Sedikit catatan tambahan : bahwa di alam-alam bawah, banyak mahluk-mahluk gelap yang bisa menggunakan sukshma sarira (dirubah wujudnya) untuk menipu kita. Wujudnya Dewa, orang suci atau orang yang kita kenal dekat, tapi sebenarnya bukan.
PRALINA : Ketika bathin kita makin bersih dan makin terkendali dari sad ripu, wujud sukshma sarira akan semakin lembut, semakin cerah dan semakin berpendar. Ketika sad ripu lenyap dari bathin kita,
(Sedikit catatan tambahan : bahwa di alam-alam bawah, banyak mahluk-mahluk gelap yang bisa menggunakan sukshma sarira (dirubah wujudnya) untuk menipu kita. Wujudnya Dewa, orang suci atau orang yang kita kenal dekat, tapi sebenarnya bukan.
Tapi jangan khawatir, kalau bathin kita bersih, apalagi "sadar", mahluk-mahluk ini tidak akan tertarik mendekati kita).Aspek lain dari sukshma sarira adalah memiliki sifat dapat menarik energi-energi suci alam semesta yang baik, yaitu melalui penyucian diri melalui media air (melukat), dll. Dengan cara demikian pikiran kita dimurnikan.
PRALINA : Ketika bathin kita makin bersih dan makin terkendali dari sad ripu, wujud sukshma sarira akan semakin lembut, semakin cerah dan semakin berpendar. Ketika sad ripu lenyap dari bathin kita,
Ketika kita mati lapisan badan ini akan terurai dan kita akan lahir di alam-alam yang luhur (alam para dewa).
***) Yaitu dengan prosesi upacara mapralina, disaat puncak keheningan alam dengan puja amariaran sang sulinggih diantaranya dengan penghapusan keakuan sang pitara untuk melepaskan suksma-sarira mendiang.DIBERSIHKAN DENGAN : Pengendalian indriya dan pikiran, penyucian diri melalui media air (melukat) atau pembangkitan kundalini (secara benar).
***