Tataban/Ayaban adalah persembahan kepada Hyang Widhi sebagai pernyataan ucapan terima kasih yang kemudian dinikmati oleh yang melaksanakan upacara dimaksud untuk kebahagiaan hidup seperti disebutkan dalam loka mandala berkaitan dengan upacara Sudhi Widhani dimana dijelaskan bahwa :
Hal serupa sudah merupakan keharusan umat Hindu untuk mempersembahakan terlebih dahulu makanan yang dimiliki sebelum dinikmati sebagai kebutuhan hidup.
Ada beberapa tetandingan banten ayaban dalam upacara yadnya umat Hindu Bali yaitu tetandingannya sebagai berikut :
- Tetandingan Banten ayaban tumpeng lima, pitu, sya, solas dan selai atau 25
- Tetandingan Banten Pregembal:
- Banten Pregembal/Pulagembal.
- Banten Sekar taman.
- Banten ejekan/tatakan pregembal.
- Banten papletikan.
- Banten Ancak.
- Banten Bingin.
- Banten Ungang.
- Banten Tagok.
- Banten Gowok.
- Banten Bulakan.
- Banten Pancoran.
- Banten Pangebek.
- Tetandingan Banten Bebangkit:
- Banten Bebangkit.
- Banten Ulam gayah.
- Guling bawi.
- Daksina Gde.
- Daksina Krepa.
- Banten Tanem Tuwuh.
- Banten Siwa bahu.
- Banten Sorohan.
- Daksina alit 1 soroh saha suci1 soroh.
- Banten Pamugpug tumpeng warna lima.
- Banten Pangebek.
- Banten Sesayut agung.
- Banten Guru mapucak manik.
- Banten Jejeg urip.
- Sesayut banten.
- Banten Pengambian asoroh.
- Banten Peras asoroh.
- Banten Hyunan/rayunan asoroh.
- Banten Tumpeng tunjang langit.