Persembahan

Persembahan adalah wujud dari rasa bhakti yang setulus-tulusnya, yang di Bali biasanya disebut "maturan" dengan hati yang suci untuk mempersembahkannya ;
apa saja yang merupakan hasil karya sesuai menurut kemampuan
kepada yang dihormati atau Tuhan Yang Maha Esa.
Karena disebutkan dasar dari persembahan adalah keiklasan,
Dan dasar dari keiklasan adalah kemampuan.  

Demikian pula halnya dengan persembahan yang baik dalam hal memohon karunia kepada ista dewata disebutkan adalah persembahan yang memiliki kualitas kesucian.
Karena dengan kualitas yang suci barulah persembahan bisa menjadi segel suci niskala yang terang cahaya-nya.

Diiringi dengan sembahyang, mebakti dalam rangakaian pelaksanaan upacara panca yadnya disebutkan, 
Ketika kita melakukan persembahan, vibrasi sattvam yang muncul dari persembahan tersebut akan mengurai vibrasi unsur rajas-tamas di alam semesta ini.
Persembahan juga disebutkan sebagai wahana yang dapat difungsikan untuk menggerakkan semua isi alam ini, termasuk manusianya untuk ditingkatkan menuju kehidupan yang semakin berkualitas baik dalam kehidupan fisik/material maupun mental/spiritual, yang dalam salah satu kutipan silabus agama hindu dijelaskan sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa,
  • Panca Yadnya sebagai salah satu bentuk upacara persembahan yang ditujukan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, 
  • dengan tujuan untuk mengadakan pemujaan dan memohon penyucian serta kesempurnaan jiwa, 
  • yang pada pada hakekatnya merupakan pengorbanan suci yang bertujuan untuk mengurangi ahangkara, rasa keakuan atau egois manusia.
Selain persembahan dengan penggunaan upakara yadnya seperti tersebut diatas, dalam Manawa Dharmasastra, III.70 sebagaimana disebutkan artikel yadnya yang diposkan olehTHE SCIENTISTS, persembahan juga dapat berupa,
  • Brahma Yadnya, persembahan dengan sarana belajar dan mengajar secara tulus ikhlas. 
  • Bhuta Yadnya, persembahan yang dilaksanakan dengan upacara Bali kepada para bhuta
  • dll
Maka dari itu, suatu wujud tetandingan banten yang digunakan sebagai sarana persembahan dalam upakara yadnya tersebut yang intinya merupakan suatu pengharapan dalam Bhagawad Gita IX sloka 26 disebutkan hendaknya segala persembahan tersebut didasari oleh cinta yang keluar dari lubuk hati yang suci.

Dan mengenai orang Bali yang tak henti-hentinya melakukan upacara persembahan disebutkan karena Tuhan itu memang ada.
***