Upacara mendak atau memendak artinya mohon kehadiranNya yaitu dengan doa/mantra dan puja yang biasanya dilakukan seperti halnya :
- Pada waktu Ngerajeg Linggih saat ngodalin yang ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi WaƧa dengan segala manifestasinya agar tercapainya moksartham jagadhita ya ca iti dharma di dunia ini dan di akhirat nantinya.
- Banten Gelar Sanga sebagai persembahan yang ditujukan untuk memendak dan ngelebar Ida Bhatara pada saat “piodalan” di “pura/sanggah (ditaruh didepan “sanggah pasaksi”).
- Memendak Ida Bethara (Ista Dewata) yang akan distanakan di bangunan-bangunan pelinggih disebutkan dalam sebuah catatan dari Ida Pandita Mpu Widya Kerthi di Fb, Upacara memendaknya dapat dilakukan setempat (di area Pura/Sanggah Pamerajan) atau di "Catus Patha" (perempatan Desa).
- Prosedur memendaknya yaitu dengan sarana (upakara) berupa :
- Pelinggihan Ida Bethara (symbol) berupa "pretima" (patung) atau "daksina lingga" (sejenis banten daksina).
- Banten secukupnya antara lain : pengulapan/ pengambean, pejati, segehan agung.
- Cara memendak yaitu dengan menghadap ke Timur, Selatan, Barat, dan Utara, dengan tujuan memohon penugrahan Dewa Iswara, Brahma, Mahadewa dan Wisnu untuk mengijinkan kita menstanakan Ida Bethara didalam symbol niyasa berupa patung atau daksina lingga itu.
- Dalam Nyekah, yaitu mendak dan mensucikan Puspa Lingga Sarira dengan menghaturkan Narpana Sekah kepada atman yang sudah disucikan.
- Suatu pemberitahuan pada saat melakukan upacara ngaben kepada roh orang yang akan diabenkan yaitu dengan mendak toya hening untuk dapat dipakai tirtha - pamanahan oleh Ida Pedanda sang muput.
- Upacara nyegara gunung wajib di laksanakan, karena merupakan upacara mendak dewata-dewati sebagai keseimbangan natural spiritual.
***