Muspa Puyung

Muspa atau Sembah Puyung adalah sembah kosong yakni dengan cakupan tangan tanpa sarana atau  sehelai bunga yang biasanya dilakukan saat awal dan akhir dalam melaksanakan panca sembah yang bertujuan untuk dapat mengosongkan dan memusatkan pikiran dan membersihkan atma atau jiwa kita dan juga :
  • Mengingatkan kita bahwa pada awalnya kita semuanya ada yang berawal dari yang tidak ada atau kosong ("luang"; eka wara) yang nantinya kita semua akan kembali juga kepadaNya dan dengan sembah kosong ini juga disebutkan pula sangat erat hubungannya dengan proses penciptaan buana agung dan buana alit.
  • Selain itu pula untuk mengakhiri persembahyangan dengan kita mencangkupkan tangan kosong kembali dapat diucapkan dengan mantram 3 bait yaitu :
    1. Om ksama swamam mahadewa, sarwa prani hitankara, mamoca sarwa papabyah, palayaswa sada siwa.
    2. Om dewa suksma parama acintya ya namah swaha.
    3. Om santih, santih, santih om.
Dalam bait 5 Mantram Tri Sandhya dan Panca Sembah, Artinya : Ya Tuhan, ampunilah hamba Hyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk dan hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan, maha tinggi dan maha gaib yang pada intinya semoga alam ini damai.
***